markettrack.id – Survei terbaru menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam pola pikir konsumen Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi.
Saat ini, fokus utama masyarakat adalah kesehatan, nilai, dan ketahanan diri. Pergeseran ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya sekadar mengurangi pengeluaran, tetapi juga menyesuaikan kebiasaan belanja agar lebih bijak.
Generasi muda, khususnya Gen Z, menjadi segmen yang paling merasakan tekanan finansial. Meski demikian, sebagian besar dari mereka tetap menunjukkan optimisme terhadap kondisi keuangan pribadinya.
Ini memberikan gambaran jelas bahwa meskipun tantangan ekonomi nyata, banyak orang memilih untuk tetap beradaptasi dan mencari cara untuk menjaga kualitas hidup.

Saat menghadapi tekanan ekonomi, konsumen di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, menjadi lebih selektif dalam berbelanja.
Mereka mengurangi pengeluaran untuk barang non-esensial, seperti barang mewah dan makan di luar. Sementara itu, alokasi dana untuk kebutuhan bulanan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama, meskipun kategori ini pun mulai merasakan adanya tekanan.
Perubahan ini membuka peluang baru bagi brand dan pemasar untuk menyesuaikan strategi mereka.
Untuk tetap relevan, brand perlu menciptakan kampanye yang selaras dengan nilai-nilai baru ini. Pendekatan yang menekankan nilai lebih dengan harga terjangkau, serta komunikasi yang relevan secara emosional, akan sangat efektif.
Dengan menunjukkan empati dan menawarkan solusi, brand dapat membangun kepercayaan yang lebih dalam dan loyalitas jangka panjang.
Rekomendasi ini mencakup penekanan pada nilai, penggunaan branding yang emosional, dan penargetan segmen yang tertekan secara finansial dengan solusi yang lebih relevan.
SF-Admin