Pasar aset kripto mendapat dorongan positif pada pekan lalu disebabkan oleh kemenangan Ripple dalam pengadilan melawan Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS).
Hakim Federal District Selatan New York telah menolak gugatan SEC AS terhadap Ripple. Melalui penerbitan “keputusan ringkasan” yang dilakukan pada Kamis, (13/7) menyatakan Ripple bukan sekuritas seperti yang dituduhkan SEC.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan kabar ini sangat dinanti oleh holders XRP sejak tahun 2020 dan membuat pasar bereaksi positif.
Harga token XRP melonjak lebih dari 90% setelah putusan tersebut diketuk dimana harga XRP melonjak dari level $0,4725 ke $0,9386 dalam waktu kurang dari 3 jam. Selain itu Beberapa altcoin mengalami kenaikan dalam periode 7 (tujuh) hari terakhir.
“Terkait kemenangan parsial Ripple atas SEC, memberikan dampak positif terhadap harga XRP dan pasar aset kripto yang menghijau pada akhir pekan lalu. Namun investor diharapkan terus mengikuti perkembangan terkait kemungkinan dari SEC yang akan mengambil langkah untuk mengajukan banding dan aksi proft taking yang dilakukan investor,” kata Panji Yudha.
Sentimen positif dari XRP mendorong harga Bitcoin menguat hingga menciptakan level tertinggi tahun ini ke harga $31.814 pada Jumat (14/7).
Meski belum berhasil breakout dari fase sideways, Bitcoin masih tetap mempertahankan harganya di kisaran USD30.000 karena adanya aksi proft taking. Harga Bitcoin per Selasa (18/7), 10.00 WIB pagi ini bergerak di kisaran USD 30.175, turun tipis 0,28% semenjak kemarin.
Ethereum pekan lalu juga akhirnya berhasil mencapai angka USD2.000 pada jumat (17/7), namun akhirnya kembali bergerak di USD1.912 pada Selasa (18/7). Selain itu, beberapa altcoin yang melesat selama 7 hari terakhir hingga Selasa (18/7) pagi ini adalah XRP naik 54,65% , Synthetix (SNX) naik 31,32%, Stellar (XLM) melesat 29,19% , Solana (SOL) naik 25,71% , Optimism (OP) menguat 25,97%.
“Kenaikan altcoin ini disebabkan adanya potensi investor mulai beralih dari Bitcoin yang sideways atau hasil proft di Bitcoin dialokasikan masuk ke altcoin. Tercermin dari Bitcoin Dominance (BTC.D) yang mulai turun mencapai 49,75% ketika mayoritas altcoin melesat pada Jumat (14/7). Bercermin dari siklus yang biasanya terjadi di pasar aset kripto, jika BTC.D turun dari level tertingginya dan harga Bitcoin yang sideways maka akan mendorong lonjakan terhadap harga altcoin,” kata Panji.
Untuk saat ini altcoin sektor layer-2 cukup menarik perhatian. Menurut data L2Beat, TVL untuk seluruh ekosistem Layer 2 (L2) tumbuh sebesar 5,39% pada Q2 naik dari $9,057 miliar menjadi 9,573 miliar (1 April – 30 Juni 2023). Di mana sejauh ini ekosistem layer-2 didominasi oleh dua proyek yaitu Arbitrum (ARB) dan Optimism (OP) dengan market share sebesar 83,02%,
Selain kemenangan XRP, salah satu sentimen positif bagi pasar aset kripto adalah dari perkembangan proposal ETF Bitcoin yang diajukan perusahaan manajemen BlackRock telah masuk dalam tahap proses peninjauan.
Selain aplikasi BlackRock, SEC juga mengungkapkan bahwa mereka sedang meninjau aplikasi ETF Bitcoin lainnya seperti Wise Origin Bitcoin Trust, WisdomTree, VanEck, dan Invesco Galaxy.
Dari sisi industri, sentimen positif bagi pasar aset kripto berasal dari laporan Chainalysis yang mengungkapkan bahwa kejahatan dalam industri kripto turun hingga 77% menjadi US$1,1 miliar dari periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain Google Play, marketplace aplikasi di sistem operasi Android, mengumumkan perubahan besar dalam kebijakan mereka pada hari Rabu (12/7). Kebijakan baru memungkinkan para developer memasukkan aset digital berbasis blockchain, seperti non-fungible token (NFT) ke aplikasi dan game secara resmi ke Google Play.
“Dengan turunya kejahatan berbasis kripto diharapkan memulihkan kepercayaan investor terhadap aset kripto, khususnya dengan serangkaian peristiwa yang terjadi pada tahun 2022 lalu. Sementara kebijakan Google Play tentu akan mendorong adopsi aset digital berbasis blockchain di masyarakat,” katanya.
Dari sisi data ekonomi AS, melambatnya infasi inti AS sebesar 0,2% di bulan Juni, Indeks Harga Konsumen tahunan utama turun, menjadi 3%, dan Producer Price Index (PPI) yang naik tipis 0,1% menyebabkan indeks dolar AS (DXY) merosot ke level terendah sejak April 2022 ke angka 99,58.
Pekan ini investor akan mencermati data penjualan ritel dan produksi industri dirilis pada hari Selasa (18/7) sementara data perumahan akan dirilis pada Kamis (20/7). Dilanjutkan minggu depan pasar menanti keputusan pejabat Federal Reserve terkait suku bunga pada FOMC 25-26 Juli.
“Data melambatnya infasi AS merupakan sentimen positif bagi pasar aset kripto, terutama Bitcoin karena akan berpotensi mendorong minat terhadap aset berisiko, termasuk Aset Kripto,” kata Panji.
Mengingat volatilitas pergerakan altcoins cenderung lebih tinggi dibandingkan Bitcoin, investor disarankan untuk waspada terhadap risiko dan volatilitas di pasar. “Investor diharapkan berinvestasi dengan uang dingin dan sesuaikan manajemen risiko dengan target investasi yang telah ditentukan. Manfaatkan ftur Take proft dan Stop Loss di aplikasi Ajaib Kripto guna untuk mengamankan proft dan meminimalisir potensi risiko kerugian,” kata Panji Yudha.
Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Kripto membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfuktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.
SF-Admin