Arcolabs, dalam kerja sama dengan Korea Foundation, akan menyelenggarakan lokakarya seni dan sains untuk menyoroti pentingnya lingkungan sekitar.
Lokakarya ini merupakan aktivasi dari rangkaian kolaborasi ketiga Arcolabs dan Korea Foundation dalam Seri Kuliah Seni Kontemporer Korea-Indonesia.
Terbuka untuk peserta anak-anak dan dewasa, lokakarya “Keajaiban Alam: Dunia Botani Mikroskopis” akan berlangsung pada 24 Agustus 2024 dalam kolaborasi dengan Lokus Foundation.
Judul lokakarya mengacu pada aktivitas dalam sesi tersebut, antara lain membuat mikroskop sendiri, mengamati benda-benda alam, dan mengekspresikan observasi personal melalui karya seni.
Lokus Foundation of Art and Science di Bandung Barat akan menjadi mitra penyelenggara lokakarya ini. Entitas nirlaba ini berfokus pada kolaborasi interdisipliner seni, sains, dan teknologi.
Lokakarya ini diselenggarakan dengan harapan dapat menyelaraskan pemikiran kita tentang pentingnya lingkungan bagi masyarakat kontemporer.
Peserta akan diajak menggunakan Foldscope. Lebih lanjut, diharapkan para peserta dapat menggunakan wawasan yang didapat dari lokakarya ini sebagai landasan bagi hubungan bilateral lingkungan dan ekologi Korea-Indonesia.
Hyun Soo Choi, Direktur Korea Foundation Jakarta, mengatakan, “Seperti yang kita semua lihat, lingkungan terus berubah dan kita perlu memahami lingkungan sekitar kita dan mengambil tindakan tentang cara merawatnya. Seni memberikan cara yang bagus bagi orang dewasa dan anak-anak untuk terhubung dalam pemahaman bersama.”
Lokakarya akan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pagi untuk peserta anak-anak, dan sesi sore untuk peserta dewasa. Kegiatan praktik ini mengundang komunitas dan pelajar Korea yang berspesialisasi dalam studi Korea untuk membina persahabatan dengan peserta dari Indonesia.
Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang perubahan yang cepat di lingkungan kita, dan bagaimana seniman mengeksplorasi media seni baru untuk meresponsnya.
Lokakarya ini terhubung dengan kuliah umum yang membahas topik serupa oleh seniman Soyo Lee (Korea) dan Syaiful Aulia Garibaldi (Indonesia) pada 15 Agustus 2024.
Jeong Ok Jeon, Direktur Arcolabs, menjelaskan, “Kolaborasi jangka panjang kami dengan Korea Foundation terletak pada keyakinan bersama akan hubungan mendalam antara seni, sains, dan budaya.”
Seni kontemporer dapat mempertanyakan konsep-konsep ilmiah serta menawarkan perspektif baru mengenai interaksi dengan alam, dan kami mengusulkan untuk menyoroti hal tersebut melalui program kuliah umum dan lokakarya.
Calon peserta yang berminat mengikuti lokakarya dapat mendaftar melalui tautan yang tertera di profil Instagram @arcolabs.id.
SF-Admin