markettrack.id – AstraZeneca, perusahaan biofarmasi global berbasis sains, bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) mendorong kepemimpinan perempuan muda melalui program Girls Take Over.
Diselenggarakan setiap tahun dalam rangka Hari Anak Perempuan Internasional pada 11 Oktober, program ini menjadi bagian dari kampanye global #GirlsBelongHere yang bertujuan meningkatkan kesadaran atas faktor-faktor penyebab ketidaksetaraan gender sekaligus memberikan pengalaman kepemimpinan yang bermakna bagi generasi muda perempuan.
Melalui program Girls Take Over ini, AstraZeneca dan Plan Indonesia membuka ruang bagi remaja perempuan, khususnya pada jenjang usia 15-24 tahun untuk mengambil peran strategis di posisi kepemimpinan sekaligus menyuarakan gagasan mereka dalam menghadirkan solusi kesehatan yang lebih inklusif demi mewujudkan kesetaraan kesehatan, terutama terkait penanggulangan penyakit tidak menular.
Tiga remaja perempuan terpilih mendapat kesempatan selama satu hari untuk memimpin dan mengambil alih peran sebagai Presiden Direktur serta Business Unit Director Respiratory, Immunology, Vaccine and Immune Therapies (RIVI) di AstraZeneca, serta Executive Director di Plan Indonesia.
Lebih dari sekadar pengalaman kepemimpinan, mereka juga ikut ambil bagian dalam forum diskusi lintas sektor dengan Kedutaan Besar Swedia, AstraZeneca, dan Plan Indonesia untuk menyuarakan pandangan mereka terkait upaya pencegahan dan promosi kesehatan pada penyakit tidak menular di kalangan remaja.
Adapun tiga remaja perempuan terpilih, yaitu Nayla (19 tahun) dari Jakarta Timur, Diva (17 tahun) dari Jakarta Selatan, dan Salwa (18 tahun) dari Jakarta Selatan.
Mereka merupakan bagian dari Peer Educators yang dibentuk AstraZeneca melalui program Young Health Programme (YHP) Indonesia, yang mendorong anak muda untuk berperan aktif dalam mempromosikan kesehatan.
“Kesempatan bagi remaja perempuan untuk duduk di kursi kepemimpinan, meski hanya sehari, adalah simbol penting bahwa perempuan muda berhak atas ruang yang sama dalam membentuk masa depan. Kami percaya pengalaman ini akan menumbuhkan rasa percaya diri mereka sekaligus mendorong lahirnya solusi kesehatan yang lebih adil dan setara,” ucap Dini Widiastuti, Executive Director Plan Indonesia.
“Kesetaraan kesehatan tidak akan tercapai tanpa kesetaraan gender. Melalui Girls Take Over, kami ingin menegaskan bahwa perempuan muda adalah bagian penting dari solusi. Keterwakilan mereka sejak dini memperkuat sistem kesehatan, dan suara mereka dibutuhkan untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan, iklim, dan keberlanjutan. Kami mengapresiasi komitmen AstraZeneca dalam memberdayakan anak muda, yang selaras dengan misi Plan Indonesia untuk menciptakan dunia yang lebih setara dan inklusif,” lanjutnya
Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, menyampaikan, “Kami, AstraZeneca, percaya anak muda adalah agen perubahan yang mampu membawa dampak besar bagi masa depan kesehatan dan pembangunan bangsa.”
Ia menambahkan, “Girls Take Over #GirlsBelongHere kerjasama dengan Plan Indonesia merupakan bagian dari inisiatif Young Health Programme dari AstraZeneca yang mendorong anak muda untuk berani mengambil peran aktif dalam mengelola kesehatan diri, lingkungannya, serta masa depannya.”
“Kami sangat mengapresiasi semangat para remaja perempuan yang hari ini berkesempatan merasakan langsung pengalaman memimpin di AstraZeneca. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pemberdayaan generasi muda Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan kesehatan, memperkuat ketahanan sistem, serta menciptakan perubahan positif yang meluas bagi komunitas dan dunia,” jelas Esra
Sementara itu, H.E. Daniel Blockert, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, dan Papua Nugini, dalam kunjungannya ke kantor AstraZeneca Indonesia menegaskan komitmen pemerintah Swedia dalam memberdayakan generasi muda dan memastikan suara mereka terwakili dalam kebijakan publik.
“Kami percaya keterlibatan anak muda harus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor. Karena itu, kami mengapresiasi upaya AstraZeneca dan Plan International Indonesia yang melalui Girls Take Over tidak hanya menginspirasi remaja perempuan untuk memimpin, tetapi juga menunjukkan bagaimana sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat bersinergi dalam mendorong kesetaraan kesehatan dan pembangunan inklusif. Kami berharap inisiatif seperti ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi komunitas global,” lanjutnya
Salwa, salah satu peserta Girls Take Over #GirlsBelongHere2025, bersama dua finalis lainnya, telah menyalurkan aktivismenya dalam pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) serta mempromosikan kepemimpinan perempuan di lingkungan sekolah.
Nayla aktif di isu lingkungan, Diva terlibat dalam Paskibra dan OSIS, dan Salwa aktif sebagai ketua redaksi majalah digital di sekolahnya.
Dalam kesempatan sehari ini, Salwa berbagi pengalamannya dalam menyuarakan pentingnya kepemimpinan perempuan di bidang kesehatan, sebagai bagian dari upaya pemerataan akses fasilitas kesehatan.
“Menjadi bagian dari Girls Take Over, memberi saya pengalaman nyata bagaimana keputusan diambil dan bagaimana kolaborasi lintas sektor bisa menciptakan dampak. Ini menjadi bekal berharga bagi saya untuk terus berani mengambil peran, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menginspirasi teman-teman sebaya agar lebih peduli pada kesehatan dan kesetaraan sekaligus menantang norma dan budaya yang masih sering membatasi gerak perempuan muda,” tutup Salwa.
SF-Admin