markettrack.id – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), sebagai bank dengan layanan digital yang komprehensif di Indonesia, terus berkomitmen memberikan literasi keuangan kepada masyarakat.

    Salah satu fokus utama BNC adalah mengedukasi nasabah dan publik luas tentang cara bertransaksi digital yang aman dan bertanggung jawab.

    Seiring pesatnya perkembangan layanan keuangan digital, keamanan bertransaksi menjadi aspek krusial karena berkaitan dengan perlindungan data pribadi dan finansial pengguna. Tanggung jawab untuk memastikan transaksi digital berjalan aman adalah prioritas bersama.

    Bukan hanya penyedia layanan, nasabah atau pengguna layanan juga berperan penting dalam memastikan transaksi digital mereka aman.

    Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, termasuk pelaku usaha dan konsumen, untuk memahami cara menggunakan layanan digital secara bijak, serta mengenali potensi risiko yang mungkin terjadi.

    Langkah Antisipasi Transaksi Digital yang Aman

    Berikut adalah langkah-langkah antisipasi yang dapat Anda lakukan saat bertransaksi digital:

    1. Menjaga Kerahasiaan Data Pribadi

    Hal terpenting adalah selalu menjaga kerahasiaan data pribadi. Konsumen perlu melindungi informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan data sensitif lainnya seperti tempat tanggal lahir atau nama ibu kandung.

    Selalu waspada dan teliti, hindari memberikan informasi atau data pribadi yang tidak perlu atau tidak diminta kepada pihak yang tidak berkepentingan. Pastikan situs web atau aplikasi yang digunakan memiliki kebijakan privasi yang jelas dan menjaga kerahasiaan data Anda.

    • Melakukan Verifikasi Informasi

    Sebelum melakukan transaksi digital, nasabah atau konsumen diharapkan dapat memverifikasi keakuratan berbagai informasi yang diperlukan.

    Informasi ini meliputi detail produk yang ditawarkan, termasuk harga, kualitas, dan jaminan garansi dari penjual atau pelaku usaha.

    Konsumen juga disarankan untuk mengecek profil dan reputasi pelaku usaha, termasuk ulasan dari konsumen lain. Pastikan juga situs web atau aplikasi yang digunakan tepercaya dan memiliki keamanan yang memadai.

    Tidak hanya konsumen, pelaku usaha juga wajib melakukan verifikasi, khususnya dalam hal pembayaran. Dengan maraknya metode pembayaran non-tunai, sering terjadi kasus penipuan di mana pihak tidak bertanggung jawab memalsukan bukti pembayaran.

    Karenanya, pelaku usaha wajib memverifikasi dan memastikan bahwa uang dari setiap pembayaran sudah masuk terlebih dahulu sebelum menyelesaikan transaksi dan mengizinkan konsumen pergi.

    • Mendokumentasikan Transaksi

    Saat bertransaksi digital, konsumen sebisa mungkin mendokumentasikan hal-hal terkait transaksi tersebut.

    Simpan semua bukti transaksi, termasuk bukti pembayaran, riwayat percakapan dengan pelaku usaha, dan dokumentasi relevan lainnya.

    Terlebih lagi bagi pelaku usaha, mereka wajib mendokumentasikan seluruh transaksi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti konsumen yang curang dan tidak bertanggung jawab.

    Ada beberapa kasus yang sering terjadi di masyarakat, seperti konsumen yang awalnya setuju untuk membeli, namun setelah menerima barang, mereka berubah pikiran, ingin mengembalikan barang, dan meminta pengembalian dana.

    • Memakai Jaringan Internet yang Aman

    Baik konsumen maupun pelaku usaha, hindari penggunaan Wi-Fi umum, terutama saat melakukan transaksi keuangan, karena keamanannya tidak dapat dijamin pasti.

    Banyak Wi-Fi di tempat umum dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi yang akan digunakan untuk meretas akun keuangan kita.

    Jika berada di tempat umum dan ingin melakukan transaksi keuangan, sebisa mungkin gunakan jaringan internet pribadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    • Melaporkan Jika Terjadi Hal yang Mencurigakan

    Segera laporkan kepada pihak perusahaan yang bersangkutan atau penyedia layanan digital jika terdapat notifikasi transaksi yang sebenarnya tidak Anda lakukan.

    Jangan pula terpancing untuk mengklik tautan yang dikirimkan melalui SMS, WhatsApp, atau email meskipun mengatasnamakan pihak perusahaan.

    Hubungi call center resmi perusahaan untuk memverifikasi informasi tersebut, dan segera laporkan agar dapat mereka tindaklanjuti.

    Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono, menyampaikan, “Sebagai salah satu bank dengan layanan digital yang memiliki pengguna terbanyak di Indonesia, kami sadar akan tanggung jawab dalam memberikan edukasi mengenai perbankan berbasis digital kepada masyarakat.”

    “Tidak hanya itu, kami juga memberikan edukasi tentang bertransaksi digital yang aman dan nyaman, baik transaksi perbankan maupun transaksi digital secara umum. Harapan kami, masyarakat semakin paham, mengerti, dan menerapkan cara bertransaksi digital dengan aman,” tutupnya

    Bank Neo Commerce juga menyediakan berbagai kanal informasi dan panduan terkait keamanan digital yang dapat diakses melalui situs resmi, akun media sosial resmi bank, dan Neobank, aplikasi mobile banking milik BNC.

    Hal ini sejalan dengan kampanye edukasi perlindungan konsumen yang sedang digalakkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bertajuk “Konsumen Cerdas, PeKA Bertransaksi.”

    Nasabah diharapkan dapat memanfaatkan berbagai informasi yang tersedia di berbagai kanal yang disediakan Bank Neo Commerce tersebut guna meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap berbagai risiko yang dapat terjadi dalam bertransaksi digital, serta bagaimana cara menghindarinya.

    SF-Admin

    Share.
    Leave A Reply