markettrack.id – Kesehatan tulang merupakan fondasi krusial yang menopang kualitas hidup, memungkinkan setiap individu untuk menjalani kehidupan yang aktif dan mandiri hingga usia lanjut.

Mengingat pentingnya hal ini, dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia 2025, Bayer, sebagai perusahaan global berbasis life-science, menyerukan kepada masyarakat untuk memahami dan memprioritaskan perawatan tulang sejak usia produktif.

Melalui edukasi berbasis ilmu pengetahuan, Bayer berupaya mendorong pemahaman selfcare yang menekankan peran penting nutrisi dan gaya hidup aktif sebagai langkah proaktif dalam mencegah osteoporosis

Osteoporosis, atau pengeroposan tulang, masih menjadi isu kesehatan yang signifikan secara global, dengan lebih dari 500 juta orang terdampak di seluruh dunia.

Di Indonesia, data dari Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan: lebih dari 41,7% masyarakat memiliki kepadatan tulang rendah (osteopenia).

Angka ini mencerminkan rendahnya kesadaran akan kebutuhan pemenuhan kalsium dan vitamin D harian yang vital bagi kesehatan tulang.

International Osteoporosis Foundation (IOF) pun mencatat bahwa risiko patah tulang akibat osteoporosis sangat tinggi, terjadi pada satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki yang berusia 50 tahun ke atas.

Penyakit ini dikenal sebagai silent disease karena sering kali tidak terdeteksi hingga penderitanya mengalami fraktur atau patah tulang.

Dokter Spesialis Ortopedi, dr. Aldico Sapardan Sp.OT. CF., menjelaskan bahwa puncak massa tulang dicapai pada usia 20–30 tahun, menjadikannya ‘jendela kritis’ untuk pencegahan.

Kekurangan kalsium akan memaksa tubuh mengambil cadangan mineral tersebut dari tulang, dan jika terjadi secara terus-menerus, hal ini akan menyebabkan penurunan massa tulang dan memicu osteoporosis.

Dengan demikian, upaya pencegahan harus dimulai sejak dini untuk meminimalkan risiko patah tulang yang jauh lebih besar di usia lanjut.

Strategi Selfcare Komprehensif: Nutrisi dan Aktivitas Fisik

Upaya selfcare yang komprehensif untuk pencegahan osteoporosis perlu mencakup beberapa pilar penting.

Dr. Aldico Sapardan menyarankan pentingnya beraktivitas dan latihan fisik secara rutin, menjaga diet seimbang yang kaya kalsium, serta menghindari rokok, minuman beralkohol, dan kafein yang berlebihan.

Selain mengonsumsi susu dan kacang-kacangan, memastikan cukup paparan sinar matahari sebelum pukul 9 pagi adalah cara sederhana untuk memperoleh vitamin D, yang sangat penting untuk penyerapan kalsium.

Jika diperlukan, konsumsi suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D juga bisa menjadi langkah pendukung.

Dampak osteoporosis tidak hanya sebatas kesehatan fisik, tetapi meluas ke ranah sosial dan ekonomi. Patah tulang akibat osteoporosis seringkali merenggut kemandirian penyintasnya.

Data menunjukkan bahwa sebanyak 40% penyintas patah tulang panggul tidak lagi mampu berjalan sendiri, dan 60% masih membutuhkan bantuan satu tahun setelah kejadian.

Melihat keseriusan dampak ini, Praktisi Kebugaran Ade Rai menegaskan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tulang secara mandiri sangatlah krusial.

Ade Rai menyoroti bahwa banyak orang fokus pada olahraga kardio namun sering melupakan latihan penguatan tulang.

Padahal, tulang yang sehat tidak hanya menopang otot dan menjaga keseimbangan, tetapi juga berfungsi menyimpan mineral penting.

Ia menekankan bahwa penerapan gaya hidup aktif, olahraga teratur, serta pemenuhan nutrisi seperti kalsium dan vitamin, merupakan bentuk selfcare yang paling efektif.

Inisiatif Berbasis Sains dan Edukasi Berkelanjutan

Menyikapi tantangan ini, Bayer menghadirkan solusi berbasis sains melalui CDR, suplemen yang diformulasikan untuk mendukung kesehatan tulang.

Produk ini menggabungkan kalsium, vitamin D, serta vitamin C dan B6, yang esensial dalam membantu pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang.

Kombinasi nutrisi ini menjadikan CDR sebagai elemen penting dari gaya hidup sehat sehari-hari, terutama bagi mereka yang aktif di usia produktif, sebagai bentuk investasi kesehatan di masa depan.

Maharani Africia Saragih, Marketing Manager Nutritional Bayer Indonesia, menjelaskan bahwa osteoporosis bukan sekadar masalah usia lanjut, melainkan hasil dari kebiasaan yang dibentuk sejak usia produktif.

Maharani berharap masyarakat Indonesia semakin peduli, mandiri, dan konsisten menjaga kesehatan tulang sebagai bagian integral dari gaya hidup sehat sejak dini.

Maharani menambahkan, melalui edukasi berkelanjutan dan produk berbasis sains, Bayer ingin membantu masyarakat membangun kebiasaan menjaga tulang kuat agar tetap aktif dan sehat di masa depan.

Komitmen Bayer terhadap kesehatan tulang tidak berhenti pada pengembangan produk. Perusahaan ini juga menyelenggarakan layanan pemeriksaan kepadatan tulang gratis melalui CDR Bone Health Check di berbagai area publik.

Layanan ini bertujuan membantu masyarakat memahami kondisi tulang mereka dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Hingga saat ini, program tersebut telah menjangkau lebih dari 30 ribu orang di seluruh Indonesia.

Selain itu, Bayer juga mewujudkan komitmennya melalui komunikasi edukatif berkelanjutan, termasuk kampanye “5 Menit #TerusKuatUntukLanjut”.

Kampanye ini mengajak masyarakat untuk meluangkan lima menit setiap hari untuk aktivitas sederhana seperti peregangan atau berjalan kaki, sebagai langkah menjaga kesehatan tulang.

Melalui berbagai inisiatif ini, Bayer berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk merawat tulang sebagai investasi masa depan, memungkinkan mereka untuk menjalani hidup dengan lebih aktif, mandiri, dan percaya diri.

SF-Admin

Share.
Leave A Reply