Nuansa kemeriahan peringatan HUT ke-78 RI masih begitu terasa di kawasan kota tambang Tembagapura dan Kuala Kencana, di Provinsi Papua Tengah. Dua kota yang menjadi nadi dari kegiatan Pertambangan kelas dunia PT Freeport Indonesia (PTFI).

Selain acara utama Upacara Bendera yang diikuti oleh karyawan dan pemangku kepentingan setempat, beragam kegiatan diselenggarakan dalam momentum peringatan Hari Kemerdekaan ini.

Berbagai lomba dan kompetisi, acara hiburan, parade budaya, bakti sosial, peresmian berbagai fasilitas baru yang didedikasikan untuk membangun negeri, bakti sosial hingga acara spektakuler pembentangan bendera terbesar di gunung yang memecahkan rekor dunia, hingga konser musik tertinggi di tambang Grasberg yang memperoleh rekor MURI.

Peringatan HUT ke-78 RI ini diselenggarakan sebagai wujud dan semangat “KITA SATU – Melaju untuk Indonesia Maju” yang menjadi tema rangkaian kegiatan PTFI yang akan terus berlanjut hingga akhir Agustus ini. Tema yang menyatukan keberagaman di lingkungan PTFI, dibungkus dengan semangat kolaborasi untuk memberikan yang terbaik bagi negeri.

PTFI sudah menjadi mitra pembangunan Indonesia dan aset bangsa selama lebih dari setengah abad. Momentum peringatan hari Kemerdekaan RI ini menguatkan komitmen PTFI untuk menjalankan kegiatan Pertambangan dengan sebaik mungkin, guna memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara.

Hal ini dikemukakan Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI pada upacara bendera di Tembagapura mengutip pesan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke area kerja PTFI September tahun lalu.

Semarak kegiatan HUT ke-78 RI PTFI di Tanah Papua, antara lain terekam pada kegiatan berikut:

Bakti Sosial Bersama Masyarakat Kampung Banti (8/8) dan Kampung Nawaripi (12&14/8)

Dalam rangkaian HUT ke-78, PTFI melibatkan warga Kampung Banti Distrik Tembagapura dan warga Kampung Nawaripi Distrik Wania untuk melakukan aksi bakti sosial bersama.

Di Kampung Banti, komunitas karyawan PTFI bersama panitia HUT ke-78 RI PTFI melakukan aksi bersih kampung dan edukasi kesehatan bagi masyarakat dan anak-anak, Rabu (8/8).

Di area dataran rendah (lowland), PTFI melibatkan masyarakat Kampung Nawaripi dalam aksi bersih kampung dan pemeriksaan kesehatan pada 12 dan 14 Agustus lalu, yang turut dihadiri oleh Kepala Distrik Wania, Richard Wakum.

Bazar Budaya ‘KITA SATU’ di Ridge Camp, Tembagapura (12/8)

Menyambut HUT ke-78 RI, PTFI mengadakan bazar budaya bertemakan ‘KITA SATU’ di Gedung Superblock, Ridge Camp Mile 72, Tembagapura. Bazar budaya ini bertujuan untuk mengajak karyawan dan komunitas bersama-sama merayakan HUT ke-78 RI di lingkungan perusahaan, dan juga sebagai salah satu bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup karyawan, terutama di Ridge Camp.

Di Ridge Camp, karyawan dan komunitas PTFI disuguhkan berbagai macam lomba tujuh belasan, seperti lomba makan kerupuk, futsal sarung, estafet bakiak, dan juga tarik tambang. Selain itu, karyawan juga bertanding dalam lomba gaplek dan karambol. Karyawan juga dapat mengajak keluarganya untuk menonton film perjuangan bersama di Cinema Kaswari Superblock. Momentum nonton bareng (nobar) kali ini lebih istimewa karena disediakan berbagai macam camilan seperti es krim, popcorn, dan aneka kue. Acara komunitas seperti ini semakin meramaikan suasana perayaan HUT ke-78 RI dan mempererat ikatan antar karyawan.

Kegiatan Tanam Pohon di Mile 21 (15/8)

Dalam perayaan HUT ke-78 RI, PTFI telah mengadakan beberapa kegiatan penting di berbagai wilayah operasinya. Salah satunya adalah kegiatan penanaman pohon di Mile 21, Timika, yang dipimpin oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, serta dihadiri oleh tamu undangan dari Jakarta.

Pohon-pohon yang ditanam, seperti bintangur, trembesi, dan ulin, memiliki manfaat khusus untuk proyek biodiesel, penyimpanan air, dan keperluan kayu yang kuat untuk masa depan. Kegiatan ini mencerminkan komitmen PTFI untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, serta mendorong para tamu undangan untuk memiliki kesadaran lingkungan.

Pecahkan Rekor Dunia Dengan Pembentangan Bendera Merah Putih Terbesar di Grasberg (16/8) PTFI mengukir sejarah dunia dengan memecahkan Guinness World Records (GWR) untuk pembentangan bendera ukuran raksasa di gunung dan mengalahkan rekor dunia bendera terbesar sebelumnya dengan ukuran 2.742,43 meter persegi (m²).

PTFI berhasil membentangkan bendera Merah Putih berukuran 3.431,25 m² pada ketinggian 4.285 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pembentangan bendera ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-78 RI yang dilakukan oleh PTFI.

Bendera Merah Putih tersebut sudah dibentangkan sejak 14 Agustus 2023 di area tambang terbuka Grasberg, yang dioperasikan PTFI sejak tahun 1991 dan selesai penambangannya di tahun 2020. Penghargaan pembentangan bendera ini diterima oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Pecahkan Rekor MURI Dengan Pagelaran Konser Musik Tertinggi Bersama Slank (16/8)

PTFI meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui konser musik tertinggi di Indonesia, yang diselenggarakan di kawasan tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 mdpl. Pertunjukan musik bertajuk “Konser KITA SATU” ini menggandeng grup musik Slank sebagai pengisi acara. Konser dilaksanakan dalam rangka perayaan HUT ke-78 RI.

Sertifikat MURI diserahkan oleh Wakil Direktur Utama MURI Osmar Semesta Susilo kepada Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Ridge Camp, kawasan industri ringan berlokasi di mil 72 Tembagapura yang mendukung kegiatan operasi PTFI, Kamis (17/8/2023). Slank membawakan beberapa lagu diantaranya “Mars Slankers”, “Ku Tak Bisa”, “Orkes Sakit Hati”, “Balikin”, serta lagu-lagu legendaris Slank lainnya.

Selain itu, Slank juga mempersembahkan lagu nasional, seperti “Garuda Pancasila” dan “Indonesia Pusaka” yang berhasil membawa nuansa kemerdekaan di tengah penonton. Lebih lanjut, Grasberg dipilih untuk konser karena lokasinya yang unik dan menantang, serta kisah di balik penemuannya yang merupakan bagian dari sejarah penambangan dunia di Tanah Papua, Indonesia.

Kolaborasi Sekolah dan Karyawan PTFI sebagai Paskibra Upacara HUT ke-78 RI (17/8)

PTFI dengan bangga kembali merangkul siswa-siswi sekolah Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) dan karyawan PTFI menjadi pasukan paskibra upacara HUT ke-78 RI. Di Tembagapura, peserta paskibra merupakan siswa-siswi SMP YPJ Tembagapura dan karyawan-karyawati PTFI.

Sementara itu, di Kuala Kencana, anggota paskibra merupakan gabungan siswa-siswi SMP YPJ Kuala Kencana, Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), siswa Papua Football Academy (PFA), dan karyawan-karyawati PTFI. Sama seperti karyawan, siswa-siswi yang terpilih dalam tim Paskibra tahun ini telah melalui proses seleksi yang cukup ketat.

Di Tembagapura, Paskibra terdiri dari 40 orang karyawan dan 30 orang siswa-siswa YPJ yang berasal dari berbagai suku. Sementara Paskibra di Kuala Kencana terdiri dari 39 siswa YPJ, 10 siswa STP, 5 siswa PFA, serta 24 karyawan dan karyawati. Mereka dilatih dan digembleng layaknya Paskibra Nasional. Mereka berlatih sejak 17 Juli dan berhasil memberikan yang terbaik pada upacara bendera peringatan HUT ke-78 RI pada tanggal 17 Agustus lalu.

Revitalisasi Patung Kamoro di Kuala Kencana (19/8)

Patung Kamoro merupakan karya seni ukir Suku Kamoro, suku asli di area dataran rendah Kabupaten Mimika, Papua. Berada di bawah naungan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe (MWK), sebanyak 500 seniman suku Kamoro dibina untuk dapat terus berkarya mengangkat dan melestarikan warisan seni dan budaya leluhur yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi mereka.

Dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 RI, Yayasan MWK, dengan dukungan PTFI, merevitalisasi empat patung Kamoro yang berada di bundaran Kuala Kencana. Peresmian keempat patung tersebut dilakukan dengan sesi ritual adat oleh para pengukir, Sabtu (19/8/2023).

Hal ini merupakan salah satu perwujudan komitmen PTFI dalam pelestarian warisan budaya setempat serta upaya PTFI agar budaya ukir Kamoro dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Konser ‘We are One’ dan Parade Budaya menutup rangkaian acara HUT ke-78 RI PTFI (19/8) Menutup rangkaian acara HUT ke-78 RI di Papua, PTFI menyelenggarakan konser ‘We Are One’ yang dihadiri oleh keluarga PTFI dan ribuan masyarakat kabupaten Mimika di Alun-Alun Kuala Kencana, Sabtu (19/8/2023). Konser ini dimeriahkan oleh penyanyi solo Marcell Siahaan yang membawakan lagu-lagu legendarisnya, seperti ‘Peri Cintaku’, ‘Semusim’, dan ‘Firasat’.

Di hari yang sama, komunitas karyawan lintas divisi, privatisasi kontraktor, dan paguyuban di lingkup area PTFI turut meramaikan pagelaran seni budaya nusantara melalui parade budaya baju adat serta ikon-ikon berbagai daerah di Indonesia. Pagelaran yang menggambarkan Indonesia Kecil di lingkungan PTFI, kebhinekaan yang dirajut dalam semangat KITA SATU dan menjadi kekuatan untuk memberikan yang terbaik bagi negeri.

“PTFI melihat HUT ke-78 RI sebagai momen yang tepat untuk menanamkan semangat nasionalisme serta memberikan kontribusi perusahaan terhadap wilayah sekitar operasi PTFI. Sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia di Indonesia, PTFI ingin menggaungkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, harmonisasi dan kolaborasi guna menciptakan nilai tambah bagi Indonesia melalui pengelolaan kegiatan Pertambangan yang baik, dan berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk Indonesia Maju,” ujar Birat Setyoko selaku Ketua Panitia HUT ke-78 RI PTFI.

SF-Admin