LGE RE100

Semakin mempertegas komitmennya dalam transisi menuju penggunaan energi terbarukan, LG Electronics (LG) mengumumkan langkah perusahaan menjadi anggota RE100 (Renewable Energy 100).

Ini merupakan sebuah inisiatif global yang mengadvokasi para pelaku bisnis untuk mengalihkan seluruh kebutuhan listriknya dengan menggunakan energi terbarukan.

“Keanggotaan ini menjadi wujud nyata perjalanan komitmen kami pada dukungan penciptaan lingkungan yang berkelanjutan dan memenuhi tanggung jawab sebagai korporat global,” ujar Lee Sam-soo, Chief Strategy Officer LG Electronics. Lebih lanjut dikatakannya, LG telah memiliki rencana untuk mengkonversi seluruh situs bisnisnya dengan energi terbarukan pada tahun 2050.

Untuk mencapainya, LG telah meningkatkan penggunaan listrik dari sumber daya terbarukan secara bertahap, termasuk tenaga matahari dan angin, secara bertahap.

Sesuai rencana perusahaan, penggunaan energi terbarukan ini akan mencapai 60% pada tahun 2030 dan 90 persen pada tahun 2040 untuk mencapai target 100 persen pada tahun 2050.

Seiring upaya memperbarui teknologi kelistrikan dan penggunaan energi terbarukan, LG juga melakukan instalasi panel surya dengan efisiensi tinggi pada tiap fasilitas kerja dan manufakturnya.

Komitmen LG terhadap transisi menuju energi terbarukan ini, menurut Lee Sam-soo, juga dilakukan dengan rencananya untuk menerapkan berbagai perhitungan yang memastikan rencana transisi ke energi terbarukan ini terpantau baik.

Termasuk didalamnya yaitu memperoleh sertifikat global Renewable Energy Certificates (RECs) dan menandatangani kesepakatan pembelian tenaga listrik dengan energi terbarukan (PPA – Power Purchase Agreement).

Disamping pula, di Korea Selatan yang menjadi negara asalnya, perusahaan memenuhi kewajiban membayar Korea Electric Power Corporation’s (KEPCO) green premium.

Sebagai bagian dari upayanya ini, tahun lalu, LG dikatakannya telah membuat kesepakatan langsung terkait pembelian tenaga listrik ini dengan GS EPS.

Kesepakatan dengan perusahaan pembangkit listrik di Korea ini dilakukan untuk membangun stasiun pembangkit listrik tenaga surya dengan luas totalnya mencapai tiga kali lapangan sepakbola.

Pembangkit listrik dengan energi terbarukan ini bakal ditempatkan melekat pada atap fasilitas produksi LG Smart Park di Changwon, Korea Selatan, pada tahun 2025 nanti.

Tak hanya di Korea Selatan, wujud komitmen LG pada penggunaan energi terbarukan ini pun menyentuh pada berbagai bangunannya di seluruh dunia.

Selain di LG Science Park yang terletak di Korea Selatan, LG telah memasang panel surya pada atap berbagai bangunan pendukung operasionalnya di kantor pusatnya di New Jersey, Amerika Serikat, kantor LG di India dan pabrik perangkat elektronik rumah tangganya di Thailand.

Keseluruhan rencana ini dikatakan menjadi bagian upaya LG untuk mempercepat transisi menuju penggunaan energi terbarukan dan mengakselerasi langkah perusahaan untuk mencapai netralitas karbon.

Keberhasilan perusahaan mengkonversi sumber daya listrik dengan energi terbarukan akan mengurangi emisi karbon tidak langsung (indirect carbon) saat menggunakan energi.

Hal ini sejalan dengan pernyataan perusahaan pada tahun 2019, Zero Carbon 2030, yang memuat janji LG untuk mencapai nol emisi karbon dioksida, langsung maupun tidak langsung, pada tahun 2030 nanti.

“Dengan berbagai upaya dan inovasi yang kami lakukan sepanjang jalannya, LG berjalan pada jalurnya untuk mencapai 100 persen penggunaan energi terbarukan,” ujar Lee Sam-soo lagi.

Ia pun menyatakan,”LG tetap memiliki komitmen penuh dalam merealisasikan visi ESG (Environment, Social, Governance) untuk menciptakan kehidupan lebih baik bagi semua.”

SF-Admin