Mengutip dari pendapat Sam Altman dalam kunjungannya ke Station F, Paris pada akhir bulan Mei lalu, seperti yang dilansir dari TechCrunch bahwa
Saat ini kecerdasan artifisial sedang menjadi perhatian karena mampu menunjukkan keunggulan dalam banyak hal, bukan hanya satu hal saja dan teknologi ini dan masyarakat akan saling beradaptasi dimana kecerdasan artifisial akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan manusia, dan manusia akan menyesuaikan diri dengan apa yang dapat dilakukan kecerdasan artifisial. Hal ini disampaikan Sam Altman dalam kunjungannya ke Station F, Paris pada akhir bulan Mei lalu, seperti yang dilansir dari TechCrunch.
Diketahui, Sam Altman merupakan salah satu tokoh kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence / AI) yang juga merupakan Co-Founder dan CEO dari OpenAI yang membuat aplikasi revolusioner ChatGPT, dijadwalkan akan menggelar acara tanya jawab seputar kecerdasan artifisial di Jakarta.
Acara yang diberi nama “Conversation with Sam Altman” diselenggarakan oleh KORIKA bersama dengan GDP Venture. Acara ini digelar untuk publik tanpa pungutan biaya pada tanggal 14 Juni 2023 di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
Hingga saat ini, semua kursi sudah penuh dipesan. Dalam acara yang diselenggarakan untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang teknologi AI , para pengunjung akan mendapatkan kesempatan untuk dapat bertanya langsung kepada Sam Altman terkait teknologi AI atau kecerdasan artifisial.
Prof. Dr. Hammam Riza, Ketua Umum KORIKA mengatakan, “KORIKA, Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial sebagai organisasi orkestrator quad-helix pemerintah, akademik, business, dan komunitas untuk percepatan inovasi AI l di Indonesia, merasa terhormat dapat menginisiasi kehadiran Sam Altman di Jakarta.”
Kedatangan Sam Altman sangat selaras dengan perkembangan generative AI yang mendukung visi dan misi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia, untuk mewujudkan ekosistem AI.
Penerapan strategi nasional kecerdasan artifisial menuju Visi Indonesia 2045 mencakup 4 pilar, yaitu, pembangunan manusia dan penguasaan sains dan teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pembangunan yang adil dan penguatan ketahanan nasional dan tata kelola, dimana kecerdasan artifisial dapat mempercepat upaya pencapaian visi tersebut.
Acara “Conversation With Sam Altman” ini menjadi kesempatan untuk para stakeholder, profesional dan praktisi teknologi AI untuk mendapatkan wawasan langsung dari salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pengembangan kecerdasan artifisial.
“Dengan menyelaraskan perkembangan Open AI dan Strategi AI Nasional Indonesia, akan mendorong negara kita ke puncak keberhasilan baru, menjadikan kita sebagai salah satu pemimpin global dalam inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Prof. Dr. Hammam Riza.
OpenAI, didirikan pada tahun 2015, adalah perusahaan riset dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI). Misi OpenAI adalah untuk memastikan manfaat AGI (kecerdasan artifisial umum) bagi umat manusia, dan perusahaan ini diatur oleh yayasan nirlaba OpenAI.
Teknologi-teknologi OpenAI meliputi sistem bahasa alaminya, GPT-4 dan ChatGPT, sistem generasi gambar DALL·E, dan sistem pengenalan ucapan sumber terbuka mereka, Whisper.
Dalam aplikasi praktisnya, ChatGPT memiliki beragam kegunaan. Ia dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah kompleks, memberikan informasi atas pertanyaan dan permintaan, menginspirasi gagasan-gagasan baru dalam bidang kreatif, serta membantu pengguna memahami konsep-konsep kompleks dengan menjelaskannya dengan kata-kata yang lebih sederhana, memberikan definisi, atau memberikan contoh-contoh yang berguna.
On Lee, CTO GDP Venture mengatakan “GDP Venture telah lama berinvestasi dalam AI, dan kami sangat senang melihatnya mendapatkan adopsi massal. Kami sangat percaya bahwa AI, termasuk proyek kami ChatGPT dalam Bahasa Indonesia untuk pasar Indonesia, adalah esensial untuk meningkatkan produktivitas.”
Ossy Indra Wardhani, Corporate Affairs Director GDP Venture menyampaikan “Sesuai dengan tujuan acara untuk memperluas pemahaman masyarakat khususnya di Indonesia mengenai kecerdasan artifisial, maka kami berusaha untuk membuka kesempatan seluas-luasnya untuk masyarakat Indonesia, dimanapun mereka berada.
“Untuk dapat menyaksikan dan turut berpartisipasi di acara ini secara langsung dengan melontarkan pertanyaan lewat platform tanya jawab, dimana para penonton bisa melakukan voting untuk pertanyaan yang sama atau dianggap sangat penting, sehingga lebih meningkatkan kesempatan untuk pertanyaan tersebut bisa terjawab,” pungkasnya.
SF-Admin