(Ki-ka) Wilson Siahaan , Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines, Ant International, Maria Goretti Yulias , Pemilik Usaha Kopi Ego Amote & Pemenang Juara 1 DisBerdaya 2024, Tries Yuliany Fransiska , Pemilik Tries Hands dan Pemenang SisBerdaya 2024 Area 3, dan Olavina Harahap , Direktur Komunikasi DANA, pada prosesi penyematan pin kepada para pemenang SisBerdaya 2024 (07/05/2025). Prosesi ini melambangkan dibukanya SisBerdaya dan DisBerdaya 2025. Tahun ini, para finalis akan menampilkan karya dan potensi bisnis mereka di Grand Final pada bulan Agustus. DANA sebagai perusahaan teknologi finansial terus menghadirkan solusi aman dan inklusif, serta mendorong pemanfaatan AI untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025.

markettrack.id – DANA dan Ant International  meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025. Program ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan perempuan penyandang disabilitas melalui pelatihan, pendampingan, dan kompetisi bisnis.

Program ini bertujuan untuk membantu mengatasi kesenjangan gender di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mendorong inovasi, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Dalam konferensi pers kick-off SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang digelar pada Rabu (7/5/2025), para pemangku kepentingan di sektor keuangan—termasuk perwakilan dari Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta bagian dari Dewan Nasional Keuangan Inklusif—hadir untuk menekankan pentingnya mendorong akses keuangan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Keuangan Inklusif bagi Perempuan

Keuangan inklusif bagi perempuan menjadi kunci mendukung Asta Cita dan target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Kolaborasi lintas sektor, terutama dengan pemangku kepentingan kebijakan, memainkan peran penting dalam memperluas akses dan partisipasi perempuan dalam layanan keuangan.

Perempuan yang berdaya secara ekonomi mampu mendorong pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, program seperti SisBerdaya dan DisBerdaya hadir sebagai wujud nyata komitmen tersebut. Dengan sinergi yang tepat, visi ekonomi yang adil dan setara dapat diwujudkan bersama.

Dalam kata Berbagainya, Sri Noerhidajati, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia menyatakan dukungan terhadap program ini sebagai langkah memperkuat literasi keuangan perempuan dan penyandang disabilitas. Ia menekankan bahwa digitalisasi adalah kunci bagi UMKM untuk menjadi lebih tangguh dan kompetitif.

“Bank Indonesia mengapresiasi inisiatif untuk membuka peluang baru bagi UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Inisiatif seperti SisBerdaya dan DisBerdaya yang diadakan oleh DANA dan Ant International, menunjukkan bagaimana kerja sama antar sektor bisa mendorong inklusi ekonomi. Hal ini sangat penting, terutama untuk perempuan dan kelompok penyandang disabilitas,” lanjut Sri

Perkuat Peran UMKM Perempuan Lewat Inovasi dan Inklusi

Menurut data Kemenkop UKM pada tahun 2024 , terdapat 65 juta UMKM di seluruh Indonesia. Mereka mencapai lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja. Menariknya, lebih dari 60 persen total UMKM tersebut dimiliki dan dikelola oleh wanita.

Olavina Harahap, Direktur Komunikasi DANA , mengatakan, “Kami percaya bahwa UMKM akan terus menjadi pilar penting dalam perekonomian negara. Pemberdayaan UMKM, terutama milik perempuan dan penyandang disabilitas, sangat penting untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun sayangnya, masih banyak tantangan yang dihadapi mereka.”

Ia mengatakan, “Survei internal kami pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 74 persen perempuan UMKM kesulitan mengakses pasar. Selain itu, 57 persen mengalami kesulitan dalam meningkatkan keterampilan. Sementara itu, 51 persen kesulitan membangun jejaring. Tantangan lain meliputi seluruh mentoring hingga literasi digital.”

“Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap teknologi, inklusi dan literasi keuangan, dan pendampingan bisnis demi meningkatkan daya saing UMKM,” lanjut Olavina.

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2023, SisBerdaya dan DisBerdaya telah memberikan dampak besar bagi pelaku UMKM:

  • Diikuti total lebih dari 4.500 pelaku UMKM
  • Pelatihan intensif diikuti oleh peserta dari 29 provinsi di Indonesia
  • Rata-rata kapasitas produksi finalis dan peningkatan pemenang hingga 126 persen
  • Rata-rata pendapatan finalis dan pemenang meningkat hingga 113 persen
  • 99 persen partisipan merasa bisnisnya terbantu oleh pendanaan melalui program ini

Sebagai perusahaan teknologi finansial, DANA terus mengoptimalkan teknologi yang aman dan inklusif untuk mengembangkan fitur-fitur yang memberdayakan pengguna, termasuk pelaku UMKM.

Selama dua tahun terakhir, DANA fokus pada pemanfaatan AI dan mendorong adopsi oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing.

Mengusung tema ‘Memajukan Bisnis dengan Teknologi’ , SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 menghadirkan beragam materi pelatihan, mulai dari teknik pemasaran digital, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

Seluruh kurikulum ini dirancang secara matang, komprehensif, dan relevan untuk menjawab tantangan UMKM di masa kini dan mendatang.

SisBerdaya menyasar dua kategori. Kategori pertama adalah mikro untuk usaha dengan pendapatan 10-30 juta rupiah per bulan dan 0-3 karyawan.

Kategori kedua adalah ultra mikro untuk usaha dengan pendapatan 1-10 juta rupiah dan 4-10 karyawan. Sementara itu, DisBerdaya khusus untuk perempuan penyandang disabilitas pemilik usaha.

Tahun ini, peserta DisBerdaya akan menyaring melalui beberapa organisasi dan pihak regulator yang fokus pada pemberdayaan disabilitas, seperti Ego Amote, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (atau INKLUSI), Menembus Batas, dan T im Percepatan Akses Keuangan Daerah ( TPAKD) Kabupaten Garut.

Wilson Siahaan, Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines, Ant International, selaku mitra penyelenggara program pemberdayaan menjelaskan bahwa DANA dan Ant International memiliki visi dan misi yang selaras dalam meningkatkan inklusivitas ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya untuk pengusaha perempuan.

Ia mengatakan, “Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami ingin mengapresiasi semangat kewirausahaan perempuan serta mendukung mereka secara finansial dan dalam peningkatan kapasitas bisnis. Di tahun ini, kami menargetkan lebih dari 5.000 UMKM perempuan untuk mengikuti program ini.”

Dengan memberikan akses kepada teknologi terbaru, lanjutnya, “Termasuk AI, kami berharap peserta dapat meningkatkan bisnis mereka. Ini akan memperkuat ketahanan usaha dan membuka lebih banyak peluang di pasar global.”

“Kami optimistis SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dapat menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan UMKM perempuan, termasuk perempuan penyandang disabilitas, dan memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal,” kata Wilson lagi.

Pendaftaran SisBerdaya dan DisBerdaya 2025

Pendaftaran SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dibuka mulai 7-29 Mei 2025. Setelah pendaftaran, peserta akan diseleksi, dan 180 peserta teratas akan mengikuti program pendampingan dan pelatihan secara berani sebelum mengirimkan proposal bisnis. 30 peserta dengan proposal terbaik akan mendapatkan pendampingan intensif secara memikat di Jakarta.

Terakhir, para finalis akan menampilkan karya dan potensi bisnisnya untuk dijurikan pada Grand Final yang akan dilaksanakan di bulan Agustus. Selain pelatihan dan pendampingan bisnis yang telah diperoleh, para pemenang berkesempatan untuk mendapatkan total hadiah hingga 750 juta rupiah.

SF-Admin