markettrack.id – Penjualan retail mobil bekas (Caroline.id), dan pegadaian (MotoGadai), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) terus memperkuat posisi di pasar online to offline (O2O) mobil bekas. Untuk itu, Perseroan terus meningkatkan ekspansi pada unit usaha Caroline.id.

Rencananya, Caroline.id akan membuka dua showroom baru lagi pada akhir tahun ini. Sebelumnya, masih di tahun ini, Caroline.id telah resmi menambah dua showroom baru yang berlokasi di Cibubur dan Pasir Kaliki, Bandung. Showroom di Pasir Kaliki ini merupakan cabang Caroline.id yang keempat di Kota Bandung.

Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra menyatakan, “Perluasan jangkauan Caroline.id yang terus dilakukan ini merupakan bagian dari strategi ASLC dalam memperkuat penetrasi di pasar mobil bekas dengan model Online to Offline (O2O).”

Ia menambahkan, “Dalam visi Perseroan, kombinasi platform digital dan kehadiran fisik (outlet/showroom) akan memberikan pengalaman transaksi yang lebih aman, transparan, dan terpercaya.”

“Selain itu, strategi Online to Offline (O2O) juga diterapkan untuk menjangkau lebih banyak konsumen di segmen mobil bekas,” lanjut Jany

Kebutuhan untuk semakin memperkokoh  penetrasi pasar tersebut mengantarkan Perseroan pada langkah strategis lain yaitu meningkatkan brand awareness Caroline.id.

Peningkatkan brand awareness ditempuh antara lain dengan memanfaatkan teknologi digital yang mendukung pencarian, perbandingan, hingga transaksi mobil bekas secara mudah.

Di samping itu, peningkatan brand awareness dan kepercayaan pelanggan juga diupayakan dengan cara membuat Caroline.id hadir lebih dekat dengan konsumen ritel. 

Kehadiran Caroline.id di pasar ritel diharapkan akan semakin memperkuat citra dan brand recognition di benak konsumen.

Seluruh langkah dan strategi tersebut diyakini akan bisa berjalan secara efektif, mengingat sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan otomotif omnichannel, ASLC memiliki ekosistem bisnis yang mendukung pergerakan di pasar retail yaitu Caroline.id dan Cartalog.

Cartalog merupakan bagian penting dari fungsi price engine. Sementara Caroline.id menggunakan price engine untuk menetapkan harga beli dan harga jual kendaraan.

Dalam jangka panjang, Perseroan melihat bahwa Cartalog memiliki potensi ekonomis yang dapat dikomersialkan. Adapun untuk saat ini, model bisnis yang dijalankan adalah berbasis langganan (subscription) baik untuk segmen ritel maupun korporasi.

“Ekspansi showroom Caroline.id, penguatan ekosistem digital, dan pemanfaatan teknologi price engine melalui Cartalog menjadi pilar utama dalam memperbesar penetrasi ASLC di pasar mobil bekas. Kami percaya strategi ini tidak hanya memperkuat posisi kompetitif, tetapi juga menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Jany Candra.

Bisa dilihat, pada paruh pertama 2025, Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp447,1 miliar, tumbuh 17,1% YoY. Dimana dari capaian tersebut, Caroline.id menyumbang hingga 70% dari seluruh pendapatan Perseroanyaitu sebesar Rp313,4 miliar.

SF-Admin

Share.
Leave A Reply