Kegiatan sosialisasi pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB), serta pelatihan mengenai pengelolaan penjualan di platform online kepada pelaku UMKM di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) di Ambon (21/07)

Grab, Emtek, dan Bukalapak kembali menjalankan program #KotaMasaDepan (Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan) yang menyasar ribuan pemilik UMKM di Tegal, Jember, Bandar Lampung, dan Ambon. Sejak diadakan pertama kali pada 2021, program Kota Masa Depan telah menjangkau lebih dari 26.000 pelaku UMKM di 5 kota (Gowa, Malang, Pekanbaru, Kupang, dan Solo).

Menginjak tahun ketiga penyelenggaraannya, program yang difokuskan untuk mendorong digitalisasi pelaku UMKM di kota-kota tier 2 dan 3 menambahkan dua kegiatan baru sebagai upaya upskilling para pelaku UMKM melalui pelatihan akselerator yang diperkuat dengan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan juga bantuan modal usaha.

“Kami percaya akan potensi besar kota-kota kecil di Indonesia. #KotaMasaDepan merupakan komitmen jangka panjang kami bersama Emtek dan Bukalapak. Kami juga terus menyempurnakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program #KotaMasaDepan sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM. Jadi, usaha lokal tidak hanya berkembang berkat dikuasainya keterampilan ekonomi digital dan terbukanya akses pasar yang lebih luas tanpa harus berpindah tempat, tapi pada akhirnya juga dapat berkontribusi pada perekonomian daerah,” tutur Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia.

Bekerja sama dengan BenihBaik, platform crowdfunding untuk kegiatan sosial, bantuan modal usaha disalurkan dalam bentuk barang-barang operasional yang sesuai kebutuhan masing-masing UMKM. Lebih dari 100 modal usaha ini akan diberikan kepada UMKM yang berpartisipasi dalam Kota Masa Depan 2023 dan dipilih berdasarkan prospek keberlanjutan bisnis jangka panjang. 

“Kami sadar salah satu tantangan para UMKM adalah akses ke modal usaha. Partisipasi dalam program Kota Masa Depan, sekaligus sebagai bentuk dukungan kami terhadap pemerintah dalam program akselerasi kepemilikan NIB, kami bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk melakukan sosialisasi serta program pendampingan pendaftaran NIB. NIB ini nantinya akan menjadi dasar legalitas usaha yang dapat digunakan pelaku UMKM dalam mengakses berbagai program pelatihan, dan program permodalan pemerintah, seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat). Harapannya, hal ini bisa membantu para pelaku UMKM mengatasi tantangan permodalan dan mendukung mereka untuk terus menumbuhkan bisnisnya,” imbuh Teddy Oetomo, Presiden Bukalapak.

Selain bergabung ke dalam ekosistem digital Grab dan Bukalapak, pelaku UMKM yang menjadi peserta program #KotaMasaDepan mendapatkan promo serta amplifikasi melalui publikasi multi platform media Emtek mulai dari free-to-air TV hingga platform digital sehingga nama UMKM tersebut makin dikenal masyarakat.

“Kami yakin media memiliki peran besar dalam merealisasikan percepatan digitalisasi UMKM, mulai dari mensosialisasikan program onboarding hingga media digital yang dapat memberikan akses bagi masyarakat di seluruh tanah air untuk dapat berpartisipasi, bahkan berinteraksi dengan sesama pelaku UMKM hingga para mentor. Tentunya, kami berharap dengan multiplatform media yang dimiliki Emtek dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM dengan membangun kesadaran para pelaku UMKM untuk memanfaatkan kehadiran platform digital dalam mengembangkan usaha mereka,” ujar Sutanto Hartono, Managing Director, Emtek.

Ada pun materi-materi pelatihan pengembangan usaha yang didapatkan para pelaku UMKM yang menjadi peserta #KotaMasaDepan Tahap 3 mencakup konten kreatif, pemanfaatan media sosial, mengelola penjualan melalui platform online, pemasaran produk secara digital melalui platform Grab dan Bukalapak, edukasi pembuatan sertifikasi halal baik secara offline maupun online, dan kegiatan sosialisasi pembuatan serta pendaftaran NIB.

Kegiatan-kegiatan tersebut juga akan dilaksanakan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM), bekerja sama dengan Kementerian Investasi dan Kementerian Koperasi dan UKM.

SF-Admin