HighScope Indonesia Institute mengumumkan perubahan nama menjadi Redea Institute, menandai babak baru dalam dunia pendidikan Indonesia yang menggabungkan nilai-nilai lokal dengan kesempatan global.
Transformasi ini dirancang untuk membawa visi pendidikan yang lebih luas dan mengedepankan karya dan kontribusi Indonesia, sambil tetap menjaga komitmen terhadap kualitas pendidikan yang telah dikenal selama lebih dari dua dekade.
Antarina S. F. Amir, Pendiri dan Presiden Direktur Redea Institute, menyampaikan bahwa perubahan nama ini bukan sekadar rebranding, melainkan langkah strategis untuk memperluas akses dan peluang bagi siswa di Indonesia.
“Kami telah berkembang melampaui apa yang pernah didukung oleh HighScope Indonesia Institute, dan Redea Institute hadir untuk memberikan manfaat lebih bagi siswa, keluarga, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Antarina di Jakarta.
Sebagai bagian dari transformasi ini, Redea Institute juga mengumumkan kemitraan strategis dengan dua lembaga pendidikan internasional terkemuka: Center For Excellence (CFE) at New Tech High School (NTHS) di Napa-California, yang merupakan program dari Friends of New Tech (FONT), dan PEN (Practice Enterprise Network) Worldwide.
Kerjasama ini akan memungkinkan siswa untuk terhubung dengan jaringan global yang lebih luas serta mengakses metode pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman kewirausahaan yang relevan dengan dunia kerja.
Aaron Eisberg, Direktur Center for Excellence di New Tech High School (NTHS), Napa, California, mengatakan, “Peluncuran Redea Institute telah membuka jalan bagi kemitraan baru antara New Tech High School dan pendidikan di Indonesia. Kami sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan Redea dalam membangun generasi pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan abad ke-21.”
Kemitraan Global, Peluang Lokal
New Tech High School (NTHS) Napa-California dikenal sebagai pusat inovasi dalam pembelajaran berbasis proyek, dengan fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Sementara itu, PEN (Practice Enterprise Network) Worldwide menawarkan pendekatan praktis yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia nyata melalui pengalaman kewirausahaan langsung.
Kemitraan ini memungkinkan Redea Institute untuk memberikan pengalaman pendidikan yang terhubung secara global, namun tetap berpijak pada kebutuhan lokal.
Kata Dubes Dian Triansyah Djani, diplomat RI yg pernah bertugas di New York dan Jenewa, Switzerland, “Saya sangat bangga dengan kehadiran Redea Institute. Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menghadirkan pendidikan berkualitas global yang tak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga dapat menjadi model bagi negara-negara lain. Redea Institute menjadi bukti nyata bahwa Indonesia bisa bersaing di kancah internasional.”
Fokus pada Pertumbuhan dan Pengembangan
Redea Institute juga memperluas fokusnya dengan tidak hanya menawarkan program pendidikan bagi anak-anak usia dini hingga tingkat SMA, tetapi juga berbagai inisiatif penelitian, pengembangan bisnis, publikasi ilmiah, serta program pelatihan bagi para pendidik.
Langkah ini bertujuan untuk membangun ekosistem pendidikan yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia, serta memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan global.
Choky Sitohang, orangtua siswa, mengatakan, “Sebagai orang tua, saya percaya pada kepemimpinan Ibu Antarina karena beliau selalu mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak-anak kami.”
“Peluncuran Redea Institute adalah langkah besar yang semakin memperkuat komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi dan berkarakter bagi generasi mendatang. Saya sangat senang anak-anak saya bersekolah di lembaga yang dipimpin oleh Redea Institute,” tutup Choky
Redea Institute percaya bahwa pendidikan adalah perjalanan, bukan perlombaan. Perubahan ini adalah wujud komitmen untuk terus berinovasi dan menawarkan yang terbaik bagi generasi mendatang, dengan memberikan lebih banyak pilihan dan peluang bagi para siswa dan keluarga.
SF-Admin