markettrack.id – Laporan Jobstreet mengungkapkan komitmen positif perusahaan-perusahaan di Indonesia terhadap kesejahteraan karyawan.

Sebanyak 75% perusahaan memberikan kenaikan gaji dengan rata-rata 1-5%, sementara 80% memberikan bonus dengan rata-rata setara 3 bulan gaji di tahun 2024. Inovasi benefit seperti flexible leave, asuransi keluarga, dan pelatihan AI juga semakin banyak ditawarkan.

Namun, tantangan utama dalam praktik outsourcing di Indonesia adalah persepsi negatif yang masih melekat di kalangan pekerja.

Pekerjaan outsourcing sering dipandang kurang menarik karena diasosiasikan dengan kompensasi yang lebih rendah, ketidakpastian status kerja, dan terbatasnya akses terhadap benefit perusahaan.

Persepsi ini sebenarnya dapat diubah melalui pendekatan yang lebih progresif dalam paket kompensasi. Ketika perusahaan penyedia jasa outsourcing menawarkan kompensasi yang kompetitif ditambah dengan benefit yang memadai seperti asuransi kesehatan, program pelatihan, dan jenjang karir yang jelas, maka outsourcing dapat menjadi pilihan karir yang menarik.

Bagi individu yang dipekerjakan melalui pengaturan outsourcing, menavigasi karir secara strategis menjadi sangat krusial dalam menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah.

Berikut sejumlah tips yang dapat membantu pekerja outsourcing untuk tetap kompetitif dan berkembang dalam peran mereka:

  1. Pahami Kontrak Kerja: Pahami secara menyeluruh ketentuan perjanjian kerja dengan perusahaan outsourcing, termasuk hak, tanggung jawab, upah, tunjangan, dan klausul penghentian. Penting untuk mewaspadai ketentuan untuk kelangsungan pekerjaan jika perusahaan klien mengganti vendor outsourcing.
  2. Fokus pada Pengembangan Keterampilan Berkelanjutan: Terus tingkatkan keterampilan, terutama di bidang dengan permintaan tinggi seperti IT, layanan pelanggan, dan proses bisnis khusus. Fitur KarirKu dalam aplikasi Jobstreet by SEEK dapat menjadi salah satu alternatif solusi praktis untuk terus melakukan pembelajaran dan upskilling.
  3. Kembangkan Komunikasi yang Kuat: Kembangkan keterampilan komunikasi yang sangat baik. Sampaikan dengan jelas pemahaman tentang tugas, tanggung jawab, dan hasil yang diinginkan kepada penyedia outsourcing dan perusahaan klien.
  4. Lakukan Manajemen Kinerja Proaktif: Cari umpan balik secara teratur, identifikasi area untuk perbaikan, dan berusahalah untuk melampaui harapan. Tunjukkan konsistensi dalam kualitas kerja dan proaktivitas bagi klien.
  5. Bangun Hubungan Profesional yang Kuat: Jalin hubungan kerja yang kuat dengan rekan kerja di perusahaan outsourcing dan tim di perusahaan klien. Berjejaring dapat membuka pintu peluang di masa depan.
  6. Rangkul Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Peran outsourcing sering kali membutuhkan adaptabilitas terhadap lingkungan klien, alur kerja, dan teknologi yang berbeda. Bersikap fleksibel dan terbuka terhadap tantangan baru akan menjadi nilai tambah dan dapat dipandang oleh klien sebagai aset.
  7. Manfaatkan Pengalaman Multi-Klien: Diversifikasi pengalaman dengan bekerja untuk klien-klien di berbagai industri untuk memperluas keterampilan dan pemahaman industri.
  8. Raih Sertifikasi dan Edukasi Formal: Raih sertifikasi yang relevan dan pendidikan formal yang menjadi standar di industri. Ini merupakan investasi yang dapat membawa ke peluang kerja yang lebih bernilai dan kompensasi yang lebih baik.

SF-Admin

Share.
Leave A Reply