markettrack.id – Modena secara resmi meluncurkan Modena Tech School, sebuah program pendidikan vokasi inovatif yang bekerja sama dengan SMK Negeri 2 Surabaya, Jawa Timur.
Inisiatif ini dirancang untuk membekali siswa dengan pelatihan teknis langsung dari industri, menandai langkah konkret Modena dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor industri dan teknologi melalui pendidikan, khususnya di bidang teknologi dan elektronik.
Kim Il Dong, Executive Vice President of Operations Modena, menyatakan kebanggaannya atas peluncuran program ini.
“Modena Tech School adalah bentuk nyata komitmen kami untuk berkontribusi pada ekosistem pendidikan nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dengan menciptakan jalur pembelajaran yang lebih kontekstual dan berorientasi pada kebutuhan nyata di lapangan, Modena Tech School dapat memperluas akses terhadap pelatihan berkualitas dan membuka peluang karier bagi siswa di industri teknologi.
Dinamika industri yang terus berkembang, terutama dengan pesatnya teknologi dan otomatisasi, menuntut ketersediaan tenaga kerja terampil yang siap pakai.
Modena Tech School hadir sebagai jawaban atas tantangan ini. Kurikulum program diselaraskan dengan kebutuhan industri, dilengkapi pelatihan teknis aplikatif, serta pembekalan soft skill yang relevan dengan dunia kerja modern.
Tantangan dalam pendidikan vokasi di Indonesia tidak hanya terbatas pada fasilitas atau kurikulum, tetapi juga kesenjangan antara kompetensi lulusan dan ekspektasi industri.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK adalah yang tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya, mencapai 8%. Ini mengindikasikan bahwa lulusan vokasi belum terserap optimal ke sektor formal.
Modena memahami pentingnya peran aktif sektor industri dalam mengatasi masalah ini, tidak hanya sebagai pengguna tenaga kerja, tetapi juga sebagai mitra dalam membentuk kurikulum, pendekatan pelatihan, dan pengalaman belajar yang relevan.
Dr. Kiswanto, S.Pd., M.Pd., Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo, mengapresiasi inisiatif Modena.
“Modena Tech School berpotensi menjadi model kolaborasi vokasi yang relevan dan berkelanjutan, membuka akses lebih luas ke dunia kerja, serta memberikan nilai tambah bagi siswa,” ungkapnya.
Ia yakin program seperti ini akan membantu menurunkan angka pengangguran terbuka di Jawa Timur, khususnya Surabaya, dan perlahan mengubah persepsi masyarakat tentang SMK sebagai institusi yang menyiapkan siswa untuk bekerja.
Program Modena Tech School akan berlangsung selama 3 tahun, dibagi menjadi 6 batch. Pelatihan komprehensif ini mencakup dasar-dasar teknisi, pemahaman mendalam tentang produk unggulan Modena, pelatihan administrasi, serta pengembangan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi.
Pengajar dari SMK Negeri 2 Surabaya yang telah mendapatkan pembekalan akan mendampingi siswa, didukung oleh teknisi senior Modena yang berpengalaman luas di industri.
Membuka Peluang Magang dan Karier di Modena
Selain pelatihan, program ini juga memberikan sertifikasi resmi kepada siswa dan membuka akses ke program magang di Modena. Siswa terbaik bahkan memiliki peluang besar untuk bergabung sebagai bagian dari tim profesional Modena.
Endang Tri Bawani, M.Pd, Plt. Kepala SMK Negeri 2 Surabaya, melihat program ini sebagai peluang besar bagi siswa.
“Kolaborasi ini memberikan mereka wawasan industri, keterampilan nyata, dan semangat untuk terus berkembang,” katanya.
Ia berharap inisiatif serupa dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkolaborasi dalam pendidikan vokasi.
Peluncuran Modena Tech School menandai awal dari komitmen berkelanjutan Modena untuk memperkuat keterhubungan antara pendidikan vokasi dan dunia industri.
Modena akan terus berupaya memperluas inisiatif ini agar dapat menjangkau lebih banyak sekolah, serta mendorong terciptanya generasi muda yang siap kerja untuk industri yang inklusif dan berdaya saing.
SF-Admin


