AI (Artificial Intelligence), khususnya AI generatif, sangat menarik perhatian publik baru-baru ini dan menghadirkan peluang yang signifikan bagi organisasi. Namun, kemampuan aplikasi, database, dan sistem yang didukung AI untuk beradaptasi dengan beragam macam konteks data secara real-time adalah kuncinya.

Berkaitan dengan PT Metrodata Electronics Tbk (“Metrodata”), kembali menggelar Metrodata Solution Day (“MSD”) 2023, di Shangri-La Hotels Jakarta. MSD 2023 merupakan penyelenggaraan ke-18, yang mengusung tema The Power of AI  in Digital Supremacy Era.

Diketahui, AI atau kecerdasan buatan di era Supremasi Digital merupakan penerapan analisis canggih dan teknik berbasis logika, yang berperan untuk menafsirkan peristiwa, mendukung, dan mengotomatisasi keputusan serta mengambil tindakan. Beberapa contoh penggunaan AI dalam era ini antara lain otomatisasi, layanan pelanggan, pencarian rekomendasi, peringatan dan masih banyak lagi.

Berada di garis depan transformasi digital perusahaan, adopsi AI dengan cepat akan mendorong diferensiasi yang lebih kompetitif, lebih gesit, serta responsif terhadap perubahan ekosistem.

Membantu organisasi untuk mengatasi berbagai tantangan dan memastikan masa depan bisnis dengan meningkatkan kecepatan dan produktivitas, mengurangi biaya, mendorong  inovasi, dan mendorong pertumbuhan.

Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk, memberikan penjelasan seputar tema MSD tahun ini. “Seperti tahun-tahun sebelumnya dimana kami selalu memikirkan tema yang akan menjadi tren di market, tema AI untuk MSD tahun ini dipilih karena kami melihatnya sebagai the next big thing di dunia teknologi,” ujarnya.

Meski sebenarnya AI itu sudah ada sejak lama, tetapi AI belum banyak diaplikasikan di segmen korporasi. Sehingga, melalui momen MSD ini Metrodata ingin membuka pemikiran pelanggan dan calon pelanggan korporasi yang hadir tentang AI.

“Kami mengharapkan mereka mendapatkan awareness dan pemahaman terhadap AI, serta Metrodata sebagai mitra yang siap membantu implementasi AI melalui kemitraan dengan berbagai principal yang ikut berpartisipasi di acara ini,” lanjut Susanto.

Senada, Magdalena Hendrata Regional Vice President Anaplan Indonesia & Thailand, menuturkan, “Indonesia sedang menghadapi sebuah peluang yang signifikan ditengah volatilitas global yang besar. Anaplan senang untuk bermitra dengan Metrodata dalam membantu organisasi mengubah cara mereka melihat, merencanakan, dan memimpin bisnis mereka dengan percaya diri, memanfaatkan kekuatan teknologi baru seperti AI dalam wawasan yang dapat dijalankan, mendemokratisasi data, dan membuatnya lebih mudah diakses sehingga mereka dapat dengan percaya diri memberikan nilai yang lebih besar guna mendorong pertumbuhan bisnis mereka.”

AI akan membawa perubahan transformasional pada bisnis di Indonesia, menjadikan segala prosesnya berbasis teknologi. Pelaku industry memiliki kesempatan yang besar untuk menjadikan proses bisnis di Indonesia menjadi lebih personalized dan inklusif, dengan proteksi yang lebih andal namun lebih sederhana.

“Kami baru saja mengumumkan banyaknya kemampuan baru yang dimiliki AI di seluruh portofolio teknologi collaboration dan teknologi security kami. Kami berharap dapat bekerjasama dengan ekosistem rekanan kami untuk menerapkan kemampuan-kemampuan ini pada sektor bisnis di Indonesia,” kata Marina Kacaribu, Managing Director, Cisco Indonesia

“Itulah mengapa Confluent merupakan penyedia solusi paling terdepan untuk mengatasi tantangan data dalam AI. Platform ini memberdayakan perusahaan untuk memanfaatkan seluruh data mereka untuk menciptakan basis pengetahuan real-time, menghadirkan konteks pada momen yang tepat, dan mengatur aliran data dalam aplikasi AI secara menyeluruh seiring dengan pergerakannya,” tutur Rully Moulany, Area Vice President, Asia, Confluent.

Country Manager, Enterprise and Public Sector, Indonesia, Google Cloud, Anang Efendy mengatakan, “Tahun ini, setiap CEO dan CIO yang kami ajak bicara—di sektor publik dan sektor swasta—telah menyatakan minat untuk mengadopsi Google Cloud. Kemampuan AI generatif Cloud untuk melayani karyawan, masyarakat, dan pelanggan dengan lebih baik.”

Pelaku Industri menyadari bahwa hal ini tidak seperti tujuan umum, chatbot AI generatif yang dihadapi public yang telah menarik perhatian arus utama, aplikasi AI generatif bisnis harus dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan dan fungsi organisasi tertentu, memberikan respons akurat yang didasarkan pada sumber data yang disetujui perusahaan, dan menghindari pengungkapan kekayaan intelektual perusahaan sebagai informasi publik. Ini tidak bisa dinegosiasikan.

Anang menjelaskan, “Menyadari pertimbangan ini sejak awal, Google Cloud telah memanfaatkan inovasi Google selama puluhan tahun dalam AI untuk memberi perusahaan kursus keterampilan dan infrastruktur, model, dan alat yang dibuat khusus yang mereka butuhkan untuk mengembangkan dan menerapkan milik mereka sendiri dengan cepat dan hemat biaya. aplikasi AI generatif – dengan keamanan dan tata kelola data yang terintegrasi.”

“Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan mitra seperti Metrodata untuk membantu organisasi memanfaatkan perangkat ini guna menciptakan solusi AI yang berani, bertanggung jawab, dan berdampak yang bermanfaat bagi Indonesia dan masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Senada, Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia mengatakan, “Transformasi AI menempatkan kita di the next massive shift in computing. Sebuah transformasi yang mampu mendemokratisasi teknologi; memungkinkan setiap individu dan organisasi untuk berinovasi menggunakan natural language atau bahasa sehari-hari, dengan AI sebagai copilot.”

Ada begitu banyak organisasi lintas skala, industri, dan wilayah di Indonesia yang telah mengoptimalkan demokratisasi ini menggunakan Microsoft AI, khususnya generative AI. Mulai dari perusahaan pengembang properti, perusahaan telekomunikasi, produsen motor listrik asal Semarang, hingga startup asal Bandung dan Yogyakarta.

“Kami merasa terhormat dapat mengambil bagian dalam perjalanan kolektif yang inovatif ini. Mari bersatu karya, memberdayakan Indonesia untuk memimpin era AI secara bertanggung jawab,” sebutnya.

Pada 2023, pelanggan dituntut untuk lebih kreatif dan produktif walau dengan sumber daya yang terbatas, saat mengeksplorasi kapabilitas yang disediakan oleh AI. Dari perspektif Red Hat, inovasi yang luar biasa bisa dihasilkan melalui pengabungan kekuatan open source dan AI.

Ambil contoh Event-Driven Ansible yang baru kami umumkan, di mana pelanggan dapat memanfaatkan otomatisasi untuk melonggarkan pekerjaan tim IT, sehingga mereka dapat memfokuskan diri untuk mengembangkan layanan baru, dan menemukan aliran pendapatan baru.

Atau, mungkin mereka dapat mengeskplorasi Red Hat Trusted Software Supply Chain untuk mengakselerasi inovasi dan pada saat yang sama tetap resilien dan aman. Ansible Lightspeed dan Red Hat Openshift AI, juga menawarkan opsi-opsi baru bagi pelanggan.

Melalui kekuatan kemitraan MSD dan ekosistem yang kuat, kami dapat memberikan manfaat AI yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari setiap pelanggan, kata Vony Tjiu, Country Manager, Red Hat Indonesia.

Konferensi, lokakarya dan Eksibisi yang berlangsung dalam satu hari ini menampilkan 8 sesi utama, 9 workshop dan 36 track sessions dari mitra teknologi terkemuka dunia, yang dapat dieksplorasi oleh para calon pelanggan, sehingga dapat merasakan bagaimana cara teknologi tersebut digunakan didukung dengan ragam testimoni (use case).

SF-Admin