Emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mengelola dua bidang usaha, yaitu bidang Solusi & Konsultasi serta Distribusi TIK dengan pengalaman hampir 50 tahun, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) optimis kondisi industri TIK di kuartal IV 2024 akan membaik.

Optimisme tersebut didasari oleh adanya tren yang menunjukkan kenaikan investasi pada AI (kecerdasan buatan) generatif di sektor swasta yang meningkat lebih dari 6 kali lipat dari USD 4 miliar pada 2021 menjadi USD 25 miliar pada 2023.

Sejauh ini, sudah lebih dari 100 use cases penerapan AI oleh MTDL kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia di berbagai sektor seperti industri ritel, industri susu, industri FMCG, dan industri jasa keuangan.

“Sebagai salah satu perusahaan Indonesia terdepan dalam penerapan AI, karena sejak 10 tahun terakhir kami sudah mengembangkan solusi Big Data yang menjadi basis pengembangan AI, MTDL sangat siap untuk membidik peluang yang muncul dari kenaikan investasi tersebut,” kata Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja.

Selain peningkatan permintaan pada solusi Bisnis Aplikasi dan Cloud, peningkatan tren pada Teknologi AI dan Cyber Security semakin terlihat, sehingga pendapatan unit bisnis Solusi & Konsultasi MTDL pada Kuartal III tahun ini meningkat sebesar 9% QoQ.

Peningkatan pendapatan tersebut menunjukkan mulai kembalinya belanja teknologi informasi  dari  korporasi di Indonesia secara bertahap. Sementara peningkatan pemesanan (order booking) untuk 8 Pilar Solusi Digital mencapai 33% YoY di Januari-September 2024.

Pada unit bisnis Distribusi, segmen consumer menunjukkan peningkatan yang solid dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 47% QoQ pada kuartal ketiga 2024.

Segmen ini tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan Perseroan, dengan kontribusi mencapai 40% dari total pendapatan pada September 2024.

Secara keseluruhan, unit bisnis Distribusi tumbuh sebesar 18% YoY di Januari-September 2024, terutama didukung oleh pertumbuhan segmen telco/smartphone yang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 98% YoY.

Oleh karenanya, pendapatan MTDL meningkat 14% YoY menjadi Rp17 triliun. “Pemulihan di sektor korporat dan distribusi komersial telah menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan ini,” kata Susanto.

Mengantisipasi pertumbuhan di industri TIK khususnya pada unit bisnis Distribusi, MTDL sedang mengerjakan proyek meningkatkan kapasitas central warehouse Perseroan yang terletak di Cibitung, Jawa Barat.

Proyek dengan perkiraan anggaran sebesar Rp120 miliar ini dan direncanakan akan selesai pada Februari 2025. Peningkatan kapasitas ini diperlukan, mengingat tingkat penggunaan gudang MTDL sudah mencapai 80% dari kapasitas maksimum.

Selain kegiatan perluasan gudang tersebut, MTDL juga secara resmi memulai usaha patungan (JV) dengan FPT-IS. Pada usaha patungan yang diberi nama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI) ini, MTDL memegang 60% saham.

FMI yang rencananya akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025 ini akan menawarkan layanan dalam bidang keamanan siber, solusi AI, dan pengembangan perangkat lunak.

SF-Admin