Prisma Access Browser by Palo Alto Networks-

markettrack.id – Perangkat yang tidak dikelola sering kali menjadi titik lemah dalam postur keamanan organisasi, terutama dengan semakin meningkatnya adopsi model tenaga kerja yang bekerja dari berbagai lokasi geografis.

Berkaitan dengan ini, Palo Alto Networks ® memperkuat komitmennya di kawasan Asia-Pasifik dan Jepang dengan berinvestasi pada infrastruktur cloud baru di berbagai lokasi strategi di kawasan tersebut.

Investasi cloud baru ini mengintegrasikan Prisma Access Browser dengan infrastruktur yang sudah tersedia di Australia, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura.

Tujuannya adalah untuk memberikan akses menggunakan browser dengan percaya diri atau menelusuri dengan berani bagi pelanggan lokal dan regional, sekaligus membantu organisasi memenuhi kebutuhan data residensi lokal dengan tetap memberikan keamanan dan kinerja.

Saat ini, browser telah menjadi pusat aktivitas kerja. Menurut Gartner, pada tahun 2030 mendatang, browser enterprise akan menjadi platform inti untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menyediakan keamanan baik pada perangkat yang dikelola (managed device ) maupun tidak ( unmanaged device ) sehingga memungkinkan terciptanya kondisi kerja hybrid .

Browser internet konvensional sangatlah rentan terhadap berbagai ancaman siber, seperti phishing , serangan pengambilalihan akun, malware, dan add-ons browser yang berbahaya.

Masalah ini diperburuk dengan meningkatnya penerapan software-as-a-service (SaaS) dan aplikasi AI generatif (GenAI), serta meningkatnya penggunaan perangkat yang tidak berdampak pada lingkungan kerja.

Meskipun hal ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan, namun juga memperluas permukaan serangan dan membuka peluang masuk baru bagi penjahat siber.

“Banyak organisasi yang melaporkan kesulitan untuk mendekripsi lalu lintas data jaringan untuk tujuan keamanan; rata-rata, 64% lalu lintas data web dibiarkan terenkripsi sehingga tidak dapat diakses untuk keamanan,” ujar Anupam Upadhyaya, Wakil Presiden Produk untuk Prisma SASE, Palo Alto Networks .

“Lokasi cloud terbaru kami di kawasan ini menghadirkan konektivitas yang aman untuk semua perangkat di lingkungan kerja, baik yang terkelola maupun tidak sehingga membantu melindungi informasi penting dan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan postur keamanan mereka secara keseluruhan dalam menghadapi ancaman siber modern,” lanjut Anupam

“Ekspansi keamanan cloud kami di Asia-Pasifik dan Jepang adalah wujud dari komitmen berkelanjutan kami untuk menyediakan akses lokal ke keamanan siber terbaik di kelasnya bagi pelanggan, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan data residensi,” ujar Simon Green , President , Asia-Pasifik dan Jepang, Palo Alto Networks .

“Strategi keamanan siber yang tangguh, gesit, dan dalam skala besar penting untuk menghadapi ancaman siber dan serangan berbasis AI yang terus berkembang di luar sistem keamanan kantor. Sangat penting bagi organisasi dan pemimpin bisnis di Indonesia untuk berkolaborasi secara proaktif dengan tim keamanan mereka, dengan tujuan untuk memahami potensi ancaman yang muncul karena transmisi beban kerja ke cloud secara menyeluruh,” ujar Adi Rusli, Country Manager Indonesia, Palo Alto Networks .

Dengan memahami ancaman-ancaman ini, mendapatkan panduan yang jelas, dan menempatkan kemampuan keamanan yang penting, organisasi dapat membangun lingkungan kerja yang aman serta mampu melindungi informasi sensitif, aplikasi-aplikasi bisnis yang penting, dan memungkinkan para karyawan untuk bekerja dari mana saja dengan percaya diri.

Ketersediaan layanan yang dihosting secara regional ini merupakan wujud dari komitmen berkelanjutan Palo Alto Networks untuk menyediakan layanan keamanan terlengkap secara lokal bagi pelanggan di Asia Pasifik dan Jepang.

Layanan-layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menyeimbangkan kebutuhan data tempat tinggal dengan kemampuan untuk mendeteksi ancaman-ancaman baru, sehingga memberikan solusi keamanan yang tanpa gangguan dan efisien karena dioperasikan dan disediakan di wilayah yang sama.

SF-Admin