markettrack.id – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero – PT SMI) terus menjaga eksistensinya untuk hadir dan memberi manfaat lewat dukungan terhadap pemerataan pembangunan di seantero Indonesia.

PT SMI lahir atas adanya urgensi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, yang kadang terhambat dari segi pembiayaan.

Kini, di usianya yang ke-16 tahun, PT SMI siap mengambil peran lebih besar untuk memberikan dampak lebih optimal dalam percepatan pembangunan.

Dalam sambutannya di acara Syukuran HUT ke-16 PT SMI Bersama karyawan, Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah menyebut, ada semangat pantang menyerah yang didengungkan Perseroan tahun ini.

“Pada hari jadi kami yang ke-16 pada 26 Februari 2025, PT SMI mengusung tema “Delivering Development through Resilience”. Kata-kata ini bukanlah sekedar slogan, melainkan filosofi yang akan menyertai aktivitas bisnis serta operasional Perseroan. Filosofi ini berfokus pada bagaimana PT SMI akan mengerahkan seluruh kemampuan yang ada, terus menerus berinovasi untuk menghadirkan pembangunan yang merata. Namun, dalam konteks ini, “resilience” atau ketahanan mencakup kemampuan untuk menghadapi dan bangkit dari kesulitan, kegagalan, tekanan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan yang ada”, ujar Reynaldi.

Resilience sendiri merupakan salah satu dari 6 corporate value PT SMI, yang memang sudah terintegrasi ke dalam diri segenap karyawan PT SMI, atau yang dikenal dengan sebutan SMIers.

SMIers diharapkan harus memiliki semangat resilience untuk dapat berkontribusi terhadap pembangunan nasional jangka panjang demi membangun fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

Sejak berdiri pada 26 Februari 2009, PT SMI memainkan peran sentral, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan.

PT SMI mampu menyediakan solusi alternatif untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui produk-produk pinjaman yang inovatif.

PT SMI menjadi katalis pembangunan infrastruktur di Indonesia sekaligus mengatasi Market Mismatch Pembiayaan serta Project Readiness di sektor infrastruktur.

PT SMI telah bertumbuh sangat pesat sejak pembiayaan pertama di sektor irigasi senilai Rp 248 miliar. Kini, Perseroan telah mencatat komitmen pembiayaan aktif hingga Desember 2024 mencapai Rp 148,9 triliun dan outstanding sebesar Rp 96,3 triliun. Total nilai proyek dari pembiayaan PT SMI mencapai Rp 1.153 triliun.

Dari total pembiayaan proyek tersebut, PT SMI telah menghasilkan multiplier effect sebanyak 7,75 kali terhadap total komitmen, dan 37,79 kali terhadap modal disetor.

Tiga sektor terbesar yang dibiayai PT SMI, adalah sektor jalan dan jalan tol, ketenagalistrikan, dan transportasi. Pembiayaan PT SMI di sektor jalan menghasilkan 4.511 kilometer jalan tol.

Sementara di sektor ketenagalistrikan, PT SMI membantu meningkatkan produksi listrik sebanyak 7,7 Giga Watt, sehingga dapat menerangi 5,9 juta rumah tangga.

Pada sektor transportasi, output dan outcome pembiayaan PT SMI lebih beragam tergantung moda yang dibiayai. Sebagai contoh, PT SMI membantu membiayai pembuatan 646 gerbong kereta api dan 242,1 kilometer rel terbangun. Hal tersebut meningkatkan jumlah penumpang sebanyak 109,6 juta orang per tahun.

“Dalam dukungannya terhadap proyek-proyek Tanah Air, PT SMI mencatatkan sejumlah pencapaian dalam pembiayaan di berbagai sektor, antara lain sektor konektivitas dan sektor energi baru terbarukan. Dari 3 besar sektor yang dibiayai PT SMI, telah memberikan dampak pada output perekonomian sebesar Rp 1.696,5 triliun,” jelas Reynaldi.

Sejak 2016, PT SMI juga telah menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah lewat fasilitas pinjaman daerah. Hingga Desember 2024, PT SMI telah menyalurkan pinjaman daerah senilai Rp 36,66 triliun dalam bentuk komitmen, dan outstanding senilai Rp 21,19 triliun.

Beberapa contoh proyek yang mendapat dukungan pinjaman daerah dari PT SMI antara lain adalah pembangunan jalan di Kabupaten Tabalong, Jembatan Konaweha di Kabupaten Kolaka, Pasar Bersehati di Kota Manado, RSUD di Kabupaten Solok, RSUD Provinsi NTB, Menara Teratai di Kabupaten Banyumas, dan RSUD di Kabupaten Bangli.

Pada masa pandemi COVID-19 tahun 2020 dan 2021, PT SMI juga membantu Pemerintah dalam menjalankan peran countercyclical dengan menyalurkan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Pemerintah Daerah dan BUMN.

Pinjaman PEN yang disalurkan memberikan kontribusi positif dengan menahan kontraksi ekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan menciptakan lapangan kerja.

Untuk semakin mengakselerasi pembiayaan publik, PT SMI pun kini berada di tahap awal transformasi menjadi Development Finance Institution (DFI). “

Kami menyadari pentingnya pinjaman daerah untuk menggerakkan pembangunan, serta meningkatnya kebutuhan akan layanan publik. Sebagai DFI, PT SMI tidak hanya akan berfokus pada pembiayaan proyek infrastruktur skala besar, tetapi juga memperkuat dukungan kepada pemerintah daerah untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang inklusif. PT SMI akan memiliki fungsi seperti “Mini World Bank” yang lebih aktif memberikan akses pembiayaan, tetapi bukan level ke negara-negara, tetapi kepada pemerintah daerah, dengan tujuan menghasilkan impact lebih besar kepada perekonomian dan masyarakat di daerah-daerah”, kata Reynaldi.

Salah satu pilar dalam mewujudkan mimpi besar transformasi sebagai DFI adalah dengan membentuk SMI Institute (SMII) pada tahun 2023.

Kehadiran SMII dimanfaatkan untuk melakukan kajian-kajian di daerah terkait sektor apa saja yang dibutuhkan, kajian klastering wilayah berdasar kondisi sosio-ekonomi dan kemampuan fiskal daerah, serta dampak sosial ekonomi dari program-program yang akan dibiayai PT SMI.

Pada akhirnya program-program pembiayaan publik PT SMI menjadi lebih terarah dan terfokus kepada sektor sektor yang memang diperlukan oleh pemerintah daerah yang berbeda-beda di Indonesia.

PT SMI juga memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan pencapaian nol karbon (net zero).

Dengan berfokus pada pinjaman lunak berbasis  penelitian  dan  menyelaraskan  aktivitas  dengan  prinsip People, Planet, Profit, and Prosperity, PT SMI bertujuan untuk memaksimalkan dampak terhadap pembangunan berkelanjutan.

Momentum Presidensi G20 Indonesia 2022 juga menjadi ajang PT SMI dalam menunjukkan kapabilitasnya mendukung pemerintah demi mengatasi tantangan global khususnya dampak perubahan iklim (climate change).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan telah menunjuk PT SMI sebagai Country Platform Manager untuk mengawal transisi energi fosil ke energi yang ramah lingkungan.

Indonesia ETM Country Platform akan memobilisasi dukungan pendanaan dari mitra internasional, termasuk multilateral, bilateral, filantropi, serta sektor swasta dalam rangka memfasilitasi pemerintah menyiapkan rencana investasi transisi energi dan pendanaan investasi iklim untuk mempercepat masa operasional sumber energi dengan bahan bakar fosil yaitu PLTU yang berbahan baku batu bara.

Hingga saat ini PT SMI telah mendapatkan dukungan dari 18 partner, yang terdiri dari dari grant partner, financing partner, knowledge & technical partner, serta investment partner.

Sejak 2018, PT SMI sudah menghentikan pembiayaan terhadap proyek pembangkit listrik bertenaga fosil, dan mengalihkan fokus pada pembangkit listrik energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air, minihidro, surya, panas bumi, biomassa, dan bayu.

Hingga Desember 2024, PT SMI telah membiayai 94 proyek climate-related dengan komitmen kumulatif senilai Rp 33,45 triliun dan nilai proyek senilai Rp 174,8 triliun.

49 proyek telah dihitung dan menghasilkan potensi Gas Rumah Kaca terhindarkan sebesar 6,8 juta ton C02- Equivalent dan potensi Carbon Credit Equivalent sebesar 25 juta Dolar AS.

PT SMI juga mengelola platform SDG Indonesia One (SIO), sebuah platform yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Platform ini menggabungkan dana publik dan swasta (melalui blended finance) untuk disalurkan ke proyek infrastruktur terkait SDGs.

Skema blended finance ini telah berhasil mendukung beberapa proyek strategis, salah satunya proyek Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 dan juga dukungan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) Tembesi, yang merupakan PLTS Terapung terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas 46 MWp.

Selamat Ulang Tahun ke-16 PT SMI. Semoga terus dapat mengobarkan semangat dalam membangun negeri.

SF-Admin