markettrack.id – Di tengah narasi “Indonesia Gelap” yang kembali mengemuka, ditandai dengan PHK massal dan ketidakstabilan ekonomi, Reading Room, komunitas baca yang diprakarsai oleh pengusaha nasional Grace Tahir, bersama Ikatan Keluarga Alumni Universitas Pelita Harapan (IKA UPH), menyelenggarakan diskusi buku.

Acara ini bertujuan menebarkan semangat optimisme kepada generasi muda Indonesia melalui pembahasan buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional” karya William Ndut, seorang penulis, dosen, dan praktisi komunikasi publik.

Melalui buku yang diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia ini, William Ndut mengajak pembaca untuk tekun berusaha, tidak takut gagal, bahkan merayakan kegagalan. Baginya, kegagalan adalah modal sosial yang berharga dalam membangun reputasi seseorang sebagai profesional.

William Ndut telah membuktikan bahwa mengalami kegagalan tidaklah sama dengan menjadi seseorang yang gagal. Kisah hidupnya yang dipenuhi kegagalan menjadikan buku ini sarat pesan yang mudah dimengerti.

Ia memulai bukunya dengan menceritakan pengalamannya empat kali gagal mendapatkan beasiswa ke luar negeri sebelum akhirnya meraih gelar Magister dari kampus di Australia.

Selain itu, ia tujuh kali ditolak oleh penerbit sebelum akhirnya menjadi penulis tujuh judul buku, kehilangan pekerjaan, gagal dalam wawancara kerja meski sudah di tahap akhir, serta berbagai kegagalan di momen kehidupan lainnya.

“Lewat buku ini, saya mengajak pembaca sekalian untuk memaknai kegagalan dengan perspektif yang berbeda. Semua orang pasti pernah gagal, tapi hanya sedikit orang yang memahami seni berdamai, mengelola, dan mengubah kegagalan menjadi sesuatu yang bernilai dan fenomenal. Kegagalan seringkali membuat kita terpuruk, dan karena itulah lewat buku ini saya menyatakan bahwa kegagalan itu justru perlu kita rangkul dan manfaatkan. Dengan memahami tiga fase kegagalan, yakni Experiment, Experienced, dan Empowered, kita justru akan merasa bersyukur karena banyak mengalami kegagalan,” kata William.

Buku ini juga mendapat apresiasi dari tokoh-tokoh penting. Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (2020-2024) dan pengusaha nasional, dalam kata pengantarnya menuliskan bahwa “buku ini mengandung pesan-pesan yang penting dan dapat ditiru oleh para pembaca, khususnya yang merasa kehilangan motivasi, sehingga sangatlah relevan untuk dibaca.”

Strategi Membangun Nama dan Reputasi Profesional

Ilham Akbar Habibie, pakar penerbangan dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, dalam sambutannya mengatakan bahwa “buku ini sangat direkomendasikan bagi para profesional muda, wirausahawan, akademisi, serta siapa saja yang ingin memahami strategi membangun nama dan eksistensi dalam dunia kerja.”

Menurut William Ndut, buku ini memberikan contoh-contoh relevan tentang bagaimana melihat kegagalan sebagai sebuah perhentian, alih-alih garis finish.

Buku ini mengajak pembaca yang pernah, sedang, dan akan gagal dalam hal-hal sehari-hari, untuk berpikir, merenung, dan merencanakan langkah berikutnya dalam rangka membangun nama dan reputasi di dunia profesional.

“Buku ini mendorong kita untuk menikmati betapa mengerikannya atau tidak enaknya mengalami kegagalan supaya saat kita berhasil nanti, kita akan menjadi pribadi yang lebih solid,” tambah William.

Sebagai informasi, buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional” menjadi pelengkap dari Trilogi “Cari Panggung, Cari Muka, Cari Nama” karya William Ndut.

Dua buku sebelumnya yang telah terlebih dahulu diterbitkan berjudul “Public Speaking: Seni Menguasai (dan Cari) Panggung untuk Profesional” dan “Networking: Seni Nyetor (dan Cari) Muka untuk Profesional”.

SF-Admin

Share.
Leave A Reply