Alphero Tanlianto, siswa SMA asal Samarinda berhasil menjadi salah satu penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), untuk memperoleh bimbingan persiapan kuliah di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Civil Engineering.
Bersama Schoters, platform edutech untuk akses pendidikan ke luar negeri, Alphero mendapat bimbingan intens bersama tentor profesional untuk memenuhi berbagai syarat seleksi, mulai dari administrasi, substansi, dan wawancara, hingga membawa dirinya diperebutkan oleh tujuh kampus bergengsi dunia lainnya.
Keinginan Alphero berkuliah di NTU sudah ada sejak SMP. Hal ini didukung oleh informasi di internet mengenai dosen dan profesornya yang berpengalaman, hingga lingkungan belajarnya yang nyaman.
Alphero bertekad, “Setelah lulus (pendidikan Teknik Sipil di NTU Singapura), saya akan kembali ke Indonesia dan memberi kontribusi untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kalimantan, yang sebentar lagi akan menjadi Ibu Kota Nusantara.”
Alphero merupakan salah satu putra daerah yang mengharumkan nama Samarinda berkat kecintaan dan prestasinya di bidang Fisika. Saat duduk di bangku SMP, Alphero sudah memperoleh medali perak untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP di bidang IPA.
Ketekunan Alphero di bidang riset juga membuat dirinya dilirik oleh kedutaan Amerika menjadi satu dari empat siswa Indonesia yang mengikuti UNVIE Space Camp Exchanges 2022.
Dalam kegiatan tersebut, Alphero mendapat pelatihan dan pengalaman mengenai ruang angkasa, termasuk berkenalan dengan astronot, simulasi gravitasi bulan, hingga menjadi tim pelaksana keberangkatan roket.
Meski telah memiliki berbagai prestasi, Alphero tetap serius dan memberikan persiapan terbaiknya untuk dapat lolos seleksi kuliah di jurusan Teknik Sipil luar negeri.
Menurutnya, tahapan seleksi dari berbagai universitas yang disasar Alphero cukup ketat, termasuk NTU Singapura, yang tahapan seleksinya berubah di tahun 2022. Disokong oleh support system yang baik, Alphero mengaku bersyukur karena dibantu untuk mewujudkan mimpi.
Support system yang dimaksud adalah orang tua, alumni OSN, guru, serta Schoters, yang telah memberi informasi terkini mengenai seleksi beasiswa, hingga membimbing Alphero sampai masuk ke universitas impiannya melalui Beasiswa Indonesia Maju kategori non-gelar untuk pelajar kelas 11.
Berkat perjuangannya, Alphero berhasil menembus hampir semua universitas yang ditargetkannya, yakni:
- Nanyang Technological University, Singapura
- University of Toronto, Kanada
- University of British Columbia, Kanada
- Wageningen University & Research, Belanda
- Curtin University, Australia
- Monash University, Australia
- University of Sydney, Australia
- University of New South Wales, Australia
Di tahap persiapan, Schoters memberikan abroad study plan untuk memantapkan Alphero mewujudkan mimpinya.
Bersama tutor penerima beasiswa dari berbagai universitas terbaik dunia, Alphero juga dibimbing untuk melengkapi syarat dokumen yang dibutuhkan seperti motivation letter, pelatihan Study Abroad Academy mengenai IELTS dan SAT, hingga strategi jitu lolos interview.
Hal ini merupakan komitmen Schoters untuk mendukung anak muda mewujudkan mimpinya sekolah ke luar negeri, termasuk melalui jalur beasiswa.
Keseriusan ini merupakan misi Schoters untuk mencetak generasi yang berkualitas dengan akses pendidikan luar negeri yang inklusif.
“Kami ikut bangga, salah satu pelajar Indonesia berhasil mengantongi kursi di salah satu kampus teknik terbaik dunia melalui Beasiswa Indonesia Maju. Beasiswa ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyemai bibit generasi masa depan Indonesia unggul, yang juga selaras dengan misi Schoters untuk menciptakan berbagai karya dan inspirasi untuk negeri, dengan mendorong anak bangsa memperoleh pendidikan terbaik di dunia,” ungkap Radyum Ikono, CEO Schoters Indonesia.
SF-Admin