Produsen tepung olahan gandum yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode TRGU, PT Cerestar Indonesia Tbk, menargetkan commissioning atau uji kesiapan mesin baru untuk produksi tepung terigu dapat dilaksanakan pada kuartal 3 tahun ini.

Commissioning mesin baru di Gresik, Jawa Timur ini akan berada dibawah kendali anak usaha PT Harvestar Flour Mills (HFM).

“Penambahan kapasitas produksi tepung terigu ini merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar yang dinamis. Meskipun penjualan tepung terigu mengalami fluktuasi, pertumbuhan yang signifikan pada penjualan didorong oleh segmen bahan pakan ternak, membuktikan keberhasilan dari strategi diversifikasi,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan.

Dengan kapasitas produksi tepung terigu yang lebih besar, TRGU akan semakin memperkuat posisinya di industri ini serta memenuhi permintaan pasar, sehingga pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan kinerja Perseroan.

Dengan beroperasinya mesin baru tersebut, kapasitas produksi pabrik tepung terigu Perseroan di Gresik akan bertambah 600 MT. Dari kapasitas produksi tepung terigu yang saat ini sebesar 1,600 MT/hari akan meningkat menjadi produksi 2,200 MT/hari.

Penambahan kapasitas produksi ini menjadi salah satu komitmen Perusahaan untuk memenuhi permintaan tepung terigu khususnya di Jawa Timur dan sekitarnya.

Sementara itu, penjualan Perseroan terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada Semester 1 2024 ini, TRGU berhasil membukukan pendapatan Rp2,9 triliun atau meningkat 19,8% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan yang signifikan ini ditopang oleh segmen pengolahan tepung dan biji-bijian.

Adapun kontribusi pendapatan terbesar datang dari penjualan di pasar domestik yakni sebesar Rp 2,8 triliun, sedangkan penjualan ke pasar ekspor menyumbang pendapatan sebesar Rp 8,2 miliar.

Namun demikian, beban pokok pendapatan meningkat 21,5% secara tahunan menjadi Rp 2,8 triliun akibat pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS selama Semester 1 kemarin, yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku karena mayoritas pembeliannya dilakukan dalam dolar.

SF-Admin