Elon Musk, Executive Chair and Chief Technology Officer Twitter, kembali menggemparkan pengguna media sosial tersebut dengan rencananya untuk mengubah nama Twitter menjadi ‘X’ lewat akun Twitternya pada Minggu (23/7/2023) malam.

Pengumuman tersebut didukung oleh statement CEO Twitter, Linda Yaccarino. Lewat akun Twitternya, Linda mengatakan X diharapkan dapat melampaui pencapaian luar biasa yang diraih Twitter, yaitu mengubah cara berkomunikasi. X dikatakan akan menjadi sebuah pusat interaksi global.

Pada Oktober 2022, Elon sudah mengutarakan rencananya untuk membuat aplikasi serba ada bernama X yang diakselerasi dengan mengakuisisi Twitter dan mengubah nama perusahaan Twitter Inc menjadi X Corp.

Tidak hanya nama, Twitter juga mengubah logonya menjadi huruf ‘X’ berwarna putih dengan background hitam sesuai dengan nama baru media sosial tersebut. Perubahan sudah terjadi pada foto profil akun resmi Twitter di platform tersebut, dan di aplikasi pada beberapa pengguna.

Memperbarui Citra Brand dengan Rebranding

Mengganti nama dan logo brand seperti yang dilakukan oleh Twitter termasuk dalam strategi bisnis yang bernama rebranding. Dilansir dari blog Niagahoster, rebranding adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan untuk memperbarui citra brand sesuai dengan tujuan pengembangan bisnis yang diinginkan.

Rebranding tentu memiliki tujuan tertentu, seperti yang dikatakan oleh CEO Twitter yang mengharapkan agar X dapat melampaui Twitter. Karena ingin mencapai milestone yang lebih tinggi, rebranding adalah langkah tepat untuk membuat perusahaan berkembang sesuai dengan yang diinginkan, atau sesuai tren dan kebutuhan pasar dengan lebih baik.

Tidak sedikit brand global yang melakukan rebranding karena beberapa alasan serta tujuan, dan berhasil dalam melakukannya. Rebranding juga tidak mustahil untuk dilakukan oleh bisnis lokal dan merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk terus menyesuaikan dengan zaman dan kebutuhan pasar yang bergerak cepat.

Untuk melakukan rebranding, menurut Niagahoster, bisnis atau perusahaan harus melakukan 5 tahapan. Yang pertama melakukan evaluasi, lalu melakukan riset, dilanjutkan dengan menyusun rencana dan memetakan strategi rebranding, kemudian mendokumentasikan proses sebagai bahan penilaian dan evaluasi, serta yang terakhir adalah melakukan promosi dan sosialisasi.

Planning Rebranding Harus Matang

Rebranding dapat dilakukan sebagian atau secara total. Rebranding sebagian bisa hanya dengan mengubah logo atau visi misi perusahaan, sedangkan rebranding total adalah mengubah brand bisnis secara keseluruhan dari mulai nama, logo, hingga citra bisnis. Melakukan rebranding tentu tidak bisa sembarangan dan harus direncanakan dengan matang.

Misalnya untuk mengubah logo bisnis harus dipikirkan baik-baik karena logo adalah ciri khas suatu bisnis. Sehingga, logo harus sesuai dengan gambaran besar perusahaan dan merepresentasikan visi misi perusahaan atau bisnis. Semakin profesional logo bisnis, semakin mudah untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan.

Dilansir dari blog Niagahoster, saat ini sudah banyak aplikasi pembuat logo terbaik secara online yang dapat membantu bisnis lokal untuk semakin terlihat profesional.

Mengubah nama brand juga tidak kalah sulit dan butuh banyak riset dan pemikiran. Terutama jika nama brand sudah menjadi nama domain website bisnis. Alhasil, bisnis pun perlu membeli domain website baru seperti yang dilakukan Twitter yang sudah mengganti domain menjadi X.com yang dialihkan ke twitter.com.

SF-Admin