
markettrack.id – Perusahaan investasi, AC Ventures (ACV) berpartisipasi aktif dalam program We Fund Climate yang diselenggarakan oleh International Finance Corporation (IFC).
Perusahaan ini bersama-sama mengembangkan Gender Smart Climate Commitment and Action Plan untuk mengintegrasikan kesetaraan gender dalam strategi investasi iklimnya.
Sebagai bagian dari We Fund Climate, ACV bekerja sama untuk mengembangkan Gender Smart Climate Commitment and Action Plan, yang fokus mendukung solusi iklim yang melibatkan perempuan.
Program ini mencakup sesi pelatihan dan diskusi antar rekan untuk membantu manajer dana menerapkan inklusi gender dalam investasi iklim.
“Kami percaya bahwa penciptaan nilai jangka panjang dan dampak yang signifikan saling mendukung,” kata Helen Wong, Managing Partner AC Ventures.
“Program We Fund Climate memperkuat kemampuan kami untuk mengidentifikasi dan mendukung perusahaan yang tidak hanya menghadirkan solusi iklim, tetapi juga melakukannya dengan pendekatan inklusif dan responsif terhadap gender,” lanjutnya
Perusahaan rintisan yang dipimpin oleh perempuan cenderung memperoleh pendanaan lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan rintisan yang dipimpin oleh pria.
Namun, kinerja mereka terbukti lebih efisien dalam mengelola investasi, dengan tingkat pendapatan yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan startup yang dipimpin pria untuk setiap dolar yang diinvestasikan.
Selain itu, dalam periode lima tahun, bisnis yang dipimpin perempuan mencatat pendapatan kumulatif 10% lebih tinggi, menurut riset dari BCG.
Program We Fund Climate yang difasilitasi oleh Value for Women atas nama IFC, mengungkap adanya kesenjangan besar dalam akses modal untuk perusahaan solusi iklim yang dipimpin oleh perempuan.
Dengan berpartisipasi dalam program ini, ACV menerapkan langkah-langkah inklusif dalam seluruh proses investasi, mulai dari pencarian hingga evaluasi dan dukungan untuk portofolio.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kesenjangan dan memperkuat pendekatannya terhadap investasi iklim yang responsif terhadap gender.
Persimpangan antara isu perubahan iklim dan inklusi gender membuka peluang baru yang menjanjikan bagi para investor.
ACV telah mendukung sejumlah perusahaan yang berada di titik temu ini, seperti Accacia, platform berbasis AI yang didirikan oleh perempuan untuk membantu mengurangi emisi karbon di sektor properti global; Xurya, perusahaan energi terbarukan yang menyediakan sewa panel surya atap tanpa biaya awal dan telah menghasilkan lebih dari 1,18 miliar kWh energi bersih; Waste4Change, platform pengelolaan sampah yang mendorong ekonomi sirkular di Indonesia; serta Koltiva, perusahaan teknologi rantai pasok yang bermitra dengan lebih dari 1 juta petani kecil di 52 negara untuk meningkatkan ketelusuran, kepatuhan, dan taraf hidup.
Laporan Dampak ACV yang dirilis bersama Deloitte pada akhir 2024 juga menunjukkan, perusahaan-perusahaan dalam portofolio ACV telah menciptakan lebih dari 30 ribu lapangan pekerjaan, dan memberdayakan lebih dari 4 juta individu dan bisnis di seluruh Asia Tenggara.
Menariknya, 40% dari perusahaan-perusahaan ini dipimpin atau dikelola oleh perempuan. Dengan memperdalam komitmennya terhadap investasi iklim yang sensitif gender, ACV terus memprioritaskan penciptaan dampak yang berkelanjutan di kawasan ini.
Bagi AC Ventures, arah ke depan sudah jelas. “Melihat ke masa depan, kesempatan untuk mendorong perubahan yang bermakna lebih besar dari sebelumnya,” kata Helen.
“Kami berkomitmen untuk mendukung bisnis yang mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan. Peran kami lebih dari sekadar investasi modal. Kami bertujuan untuk menjadi mitra strategis, membantu perusahaan berkembang, membangun ketahanan, dan menciptakan dampak yang langgeng di kawasan ini,” pungkasnya
SF-Admin