(Ki-Ka) Mustain Mahrus, HR Lead Batam & LAC (Korea, Taiwan, dan Jepang), Schneider Electric, dan Bambang Hendrawan, Direktur Politeknik Negeri Batam , saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam acara Innovation Day Batam 2025. Kolaborasi ini memperkuat sinergi pendidikan vokasi berbasis teknologi digital dan otomasi industri guna mendukung transformasi Industri 4.0 di Indonesia.

markettrack.id – Seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri akan sumber daya manusia yang kompeten di bidang digitalisasi untuk mendukung transformasi menuju Industri 4.0

Melihat fenomena ini, Schneider Electric ™ memperkuat komitmennya dalam mendukung pendidikan vokasi di Indonesia, yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Politeknik Negeri Batam.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Mustain Mahrus, HR Lead Batam & LAC (Korea, Taiwan, dan Jepang) , Schneider Electric dan Bambang Hendrawan, Direktur Politeknik Negeri Batam dalam acara Schneider Electric Innovation Day Batam 2025.

Melalui kerja sama ini, Schneider Electric menghadirkan area showcase teknologi seluas 12 meter persegi di lingkungan kampus Politeknik Negeri Batam, yang dijuluki sebagai ‘technopreneur area’.

Showcase ini menampilkan produk interaktif dan sistem unggulan Schneider Electric, memungkinkan mahasiswa berinteraksi langsung dengan solusi digital dan otomasi terkini.

Dengan demikian, pengalaman belajar praktis siswa, khususnya di bidang Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Informatika, dapat semakin ditingkatkan.

Berdasarkan proyeksi, kebutuhan tenaga kerja di sektor industri diperkirakan mencapai 600.000 hingga 700.000 orang per tahun. Inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri.

Melalui penyediaan fasilitas pembelajaran berbasis teknologi terkini, diharapkan dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan industri modern dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional.

Martin Setiawan, Presiden Direktur Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric , mengatakan, “Pembangunan masa depan Indonesia bergantung pada kesiapan sumber daya manusia untuk beradaptasi dengan dunia yang semakin terdigitalisasi.”

Di Schneider Electric, lanjutnya, “Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan merupakan landasan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui kemitraan strategis ini, kami berkomitmen untuk mencetak generasi baru profesional yang tidak hanya siap menghadapi perubahan industri, tetapi juga mampu menjadi penggerak transformasi digital Indonesia.”

Kehadiran showcase sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran ini akan memberikan akses berkelanjutan bagi mahasiswa Politeknik Negeri Batam terhadap inovasi teknologi industri.

Dengan proyeksi jangkauan lebih dari 12.000 siswa setiap tahunnya, inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat lahirnya talenta digital yang dapat memperkuat daya saing industri nasional.

Bambang Hendrawan, Direktur Politeknik Negeri Batam , menyampaikan, “Penguatan pembelajaran berbasis praktik menjadi kunci untuk menyiapkan talenta vokasi yang adaptif terhadap kebutuhan industri masa depan.”

Ia menambahkan, “Kolaborasi dengan Schneider Electric ini bukan hanya memperluas pengalaman belajar siswa, tetapi juga memperkuat peran kami dalam membangun sumber daya manusia unggul yang siap berkontribusi dalam mempercepat transformasi teknologi dan inovasi di Indonesia.”

“Kami mengapresiasi Schneider Electric atas komitmennya dalam mendukung pengembangan talenta vokasi di Indonesia melalui kerja sama nyata seperti ini,” tutupnya

Kolaborasi ini menegaskan komitmen Schneider Electric dalam mendorong percepatan transformasi digital di sektor pendidikan vokasi.

Melalui penyelarasan antara kebutuhan industri dan pengembangan kompetensi siswa, Schneider Electric berupaya mendukung terciptanya sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dan mampu berkontribusi pada penguatan posisi Indonesia dalam lanskap industri global.

SF-Admin