Sebagai salah satu dari banyaknya acara kolaboratif untuk merayakan 75 tahun hubungan perdagangan antara Inggris – Indonesia. Salah satu HUB dari BritCham Indonesia, yaitu Smart Sustainable Cities HUB baru-baru ini berhasil menggelar sebuah acara yang berfokus pada pengintegrasian praktik ESG ke dalam strategi perusahaan.

Acara ini membahas tentang adanya tantangan dan peluang bagi para stakeholders dan leaders dari sektor publik, swasta, maupun sektor akademisi mengenai penerapan ESG di Indonesia.

Melanjutkan acara B20 yang berhasil digelar di Bali, acara ini menjadi komitmen yang teguh bagi BritCham Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan yang ada di Indonesia dengan menampilkan berbagai proyek-proyek visioner seperti pengembangan ibu kota baru Indonesia, dan mengatasi isu-isu penting seperti pembiayaan berkelanjutan, solusi digital untuk perkotaan, peningkatan kualitas udara serta pengelolaan sampah yang inovatif.

“Kami berdedikasi dalam menyediakan wadah untuk berdiskusi dan berkolaborasi secara aktif dengan melibatkan para stakeholders dan leaders untuk memprioritaskan praktik berkelanjutan di Indonesia” seperti yang di jelaskan oleh Andy Citawarman, Chair of Smart Sustainable Cities HUB dan Water Sector Leader of Mott MacDonald.

Melalui diskusi yang disampaikan oleh para panelis dan moderator, acara ini dapat membantu perusahaan mengatasi hambatan-hambatan dalam pengintegrasian ESG yang dapat mendorong dampak positif di dalam lingkungan organisasi maupun di lingkungan masyarakat.

Anne Patricia, Vice Chairman of The International Relation and Foreign Trade at The Indonesia Textile Association (API), Vice Chairman of HIPPINDO (Indonesia Retail & Tenant Association) menegaskan bahwa “Kita tidak dapat merubah dunia apabila kita tidak dapat merubah diri kita sendiri”.

“Perjalanan ini bukan hanya tentang mengubah dunia, namun juga tentang bagaimana mengubah pola pikir kita terhadap ESG, membentuk masa depan di mana keberlanjutan bukan hanya sebuah tujuan namun juga sebuah cara hidup” tambah Maria Nindita, Ph.D, Founder and President Director of Institute for Sustainability and Agility (ISA) dan Chairs the ESG of KADIN (Indonesia Chamber of Commerce) sebagai pengamat dari diskusi ini.

Sebagai salah satu perwakilan dari pemerintah, Dr. Hariyanto mengatakan “Pemerintah menekankan pentingnya peran kolaborasi antara sektor swasta atau stakeholders dengan pihak kementerian untuk bisa mencapai tujuan ESG.

Upaya ini adalah salah satu kunci untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan memastikan masa depan yang lebih sejahtera bagi semua orang”

Dalam sambutannya, Shinta Kamdani, Coordinating Vice Chairwoman for Maritime Affairs, Investment and Foreign Affairs at KADIN Indonesia and Chair of B20 Indonesia 2022 mengatakan bahwa menurut hasil survei dari 2000 perusahaan, sebesar 35% dari responden telah memahami prinsip-prinsip ESG.

Sedangkan sisanya, belum memahami mengenai ESG dan tentunya masih memerlukan panduan mengenai praktik ESG yang benar, terutama dalam mencapai tujuan Net-Zero.

Dengan adanya dukungan dari KADIN Net Zero Hub, acara ini mengkaji peran-peran pemerintah dalam mendukung perusahaan untuk melakukan praktik ESG dan juga mengkaji hubungan antara inisiatif ESG dan Net-Zero.

SF-Admin